HUT ke-6 Muratara, Bupati sampaikan prestasi pembangunan

id hut ke 6 kabupaten muratara,hut muratara,pemkab muratara,bupati muratara

HUT ke-6 Muratara, Bupati sampaikan prestasi pembangunan

Gubernur Sumsel Herman Deru (kiri), Bupati Muratara Syarif Hidayat (tengah) dan Ketua Tim Penggerak PKK Muratara Lia Mustika Syarif pada rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Muratara yang ke-6 tahun 2019 di Muara Rupit, Kamis (27/6) (ANTARA News Sumsel/Dok Humas Pemkab Muratara)

....Sudah empat tahun kami melaksanakan amanah dari rakyat, sudah banyak prestasi pembangunan yang kami torehkan, walaupun kami juga menyadari masih banyak kekurangannya....
Muratara, Sumsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, menyampaikan prestasi pembangunan pada acara rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati hari jadi ke-6 kabupaten itu.

Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat di Rupit, Kamis, menyatakan peringatan hari jadi ke-6 itu merupakan tahun keempat bagi dirinya bersama Wakil Bupati Devi Suhartoni melaksanakan amanah memimpin daerah tersebut.

"Sudah empat tahun kami melaksanakan amanah dari rakyat, sudah banyak prestasi pembangunan yang kami torehkan, walaupun kami juga menyadari masih banyak kekurangannya," kata Syarif.

Mengawali penyampaiannya, Bupati Syarif menuturkan, perekonomian di kabupaten yang dipimpinnya itu saat ini secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 4,21 persen.

Namun kata dia, tantangan yang harus diatasi adalah mendorong pemerataan pembangunan dan pengembangan potensi lokal agar pertumbuhan pendapatan per kapita dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat di seluruh kecamatan.

Sementara ketimpangan pendapatan penduduk Kabupaten Muratara sebesar 0,26 dan masuk dalam kategori rendah.

"Artinya ketimpangan pendapatan antar penduduk tidak terlalu jauh," ujarnya.

Syarif menegaskan, di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Devi Suhartoni sudah banyak prestasi dan kemajuan yang telah dicapai, meskipun masih banyak pula kekurangan di sana sini.

Menurut dia, salah satu prestasi yang membanggakan adalah pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tentang laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama dua tahun berturut-turut, yakni tahun anggaran 2017 dan 2018.

"Masih banyak lagi penghargaan yang kami terima baik dari pemerintah provinsi maupun kementerian," katanya.

Lebih lanjut Syarif menjabarkan dalam kerangka pembangunan yang inklusif, Pemkab setempat telah menjalankan berbagai macam kebijakan dengan pemerataan infrastruktur yang ada, serta terus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.

"Strateginya adalah dengan cara memperbanyak cetak sawah dan upaya optimalisasi lahan-lahan terlantar, dan itu cita-cita kami untuk menjadi salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan," katanya.

Berbagai program pro rakyat pun diprioritaskan untuk membantu masyarakat miskin, dan dibuktikan dengan penurunan angka kemiskinan di kabupaten itu dalam dua tahun terakhir dengan jumlah 0,88 persen.

"Penurunan itu merupakan peringkat kelima di Sumsel, ini bukti keseriusan kami untuk mengentaskan kemiskinan, dan ini sejalan dengan prioritas Provinsi Sumsel yang menargetkan angka kemiskinan di Sumsel menjadi satu digit," terangnya.

Disamping itu, Pemkab Muratara juga fokus untuk meningkatkan lndek Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini sudah mencapai 63,18 point, mengalami kenaikan sebesar 0,86 point dalam dua tahun terakhir.
Ketua Tim Penggerak PKK Muratara Lia Mustika Syarif (kiri), Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru (tengah), dan Duta Literasi Sumsel Percha Leanpuri (kanan) pada rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Muratara yang ke-6 tahun 2019 di Muara Rupit, Kamis (27/6) (ANTARA News Sumsel/Dok Humas Pemkab Muratara)

 


"Target kami di tahun 2020 pertumbuhan ekonomi meningkat 4,5 sampai 5 persen, IPM meningkat menjadi 65 point, angka kemiskinan menurun menjadi 17,49 persen dan Rasio Gini menurun menjadi 0,258," tambah Syarif.

Pada 2018 sudah direalisasikan pembangunan daerah, seperti di bidang pendidikan telah dibangun 22 ruang kelas baru dan rehabilitasi 58 ruang kelas, termasuk alokasi anggaran program sekolah gratis dan pengiriman sebanyak 360 Santri Tahfidz Qur’an ke beberapa pesantren di Jawa dan Sumatera Barat.

Kemudian, di bidang kesehatan telah dibangun 6 gedung Puskesmas rawat inap sesuai standar Kementerian Kesehatan beserta peralatannya, serta untuk menunjang pelayanan kesehatan telah dilengkapi setiap Puskesmas dengan masing-masing 2 unit mobil ambulan dan pusling serta 42 kendaraan roda dua untuk dipergunakan operasional pelayanan kesehatan.

"Pada 2019 ini akan dibangun gedung baru rumah sakit Rupit dan dua Puskesmas rawat inap yaitu Puskesmas Rupit dan Puskesmas Karang Dapo," katanya.

Selanjutnya, di bidang infrastruktur jalan dan jembatan di tahun 2018 telah dibangun jalan poros berupa aspal dan rigit beton sepanjang 24,5 kilometer dan membangun 3 unit jembatan, termasuk menyelesaikan jembatan di Desa Biaro, Kecamatan Karang Dapo, Muratara.

"Sedangkan di tahun 2019 ini akan dibangun 13 jembatan permanen di Kecamatan Rawas Ulu, Ulu Rawas dan Rawas llir," ungkapnya.

Guna membantu masyarakat kurang mampu, Pemkab Muratara juga telah merehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebanyak 116 unit pada tahun 2018 dan menyediakan anggaran untuk integrasi Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Pada tahun 2019 ini kami menyediakan anggaran untuk biaya rujukan pasien kurang mampu untuk membiayai ambulan dan petugasnya," tambah dia.

Syarif menambahkan, di bidang penyediaan dan peningkatan sarana air bersih melalui SPAM berbasis perkotaan sudah tersebar di seluruh kecamatan, sumur bor dan MCK sebanyak 47 unit, dainase di 72 lokasi dan pembangunan jalan pemukiman di 64 lokasi yang tersebar dalam wilayah kabupaten tersebut.

Pemkab Muratara juga sudah mengalokasikan dana kesehatan untuk masyarakat berobat gratis melalui peserta BPJS sebanyak 13.853 jiwa.

Kemudian, di bidang sosial dan Hak Asasi Manusia (HAM) telah dibangun fasilitas gedung, pendidikan, asrama dan kebutuhan hidup untuk pengembangan anak-anak Suku Anak Dalam (SAD).

"Khusus program kami untuk anak-anak SAD ini kami ingin memanusiakan manusia secara manusiawi," katanya.

Pada kesempatan itu juga, Bupati Syarif menyampaikan perkembangan APBD Kabupaten Muratara pada tahun 2015 sebesar Rp744 miliar, dan sampai tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 42 persen menjadi Rp1 triliun lebih.

Adapun proporsi belanja langsung sebesar 63,04 persen dan belanja tidak langsung 36,96 persen, dengan jumlah belanja langsung Rp667 miliar dan belanja tidak langsung sebesar Rp391 miliar. (Rahmat Aizullah/adv)