Tamiang Layang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melakukan uji coba penanaman varietas padi khas setempat yang diberi nama Siam Busu.
"Uji coba tersebut dengan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan RI), kata Kepala Dinas Pertanian Barito Timur (Bartim) Riza Rahmadi Riza di Tamiang Layang, Rabu.
"Kami melakukannya untuk mengetahui mutu dan hasil perkembangan pertumbuhan padi dengan varietas siam busu pada sawah irigasi dan rawa lebak di wilayah Kabupaten Barito Timur," tambahnya.
Menurut dia, uji coba dilakukan setelah hak paten terhadap varietas padi siam busu disahkan sebagai varietas padi khas Barito Timur. Apabila berhasil, varietas tersebut akan dijadikan sebagai pilihan utama masyarakat untuk bercocok tanam padi khususnya varietas siam busu. Selain itu, bibit dan hasil berasnya akan dipasarkan di Kalimantan Selatan dan Kalteng serta nasional.
Riza mengatakan nama siam busu sendiri diambil hasil berdasarkan identifikasi bentuknya dari mulai beras hingga tamannya. Yang diidentifikasi yakni ukuran bulir padi, ukuran beras per butir rata-rata hingga daun dan batang padi. Sedangkan busu merupakan panggilan akrab Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas.
"Siam busu merupakan hasil varietas padi yang diperjuangkan hak patennya disaat jabatan Bupati Barito Timur dijabat Ampera AY Mebas," beber dia.
Selain siam busu, Pemkab Barito Timur juga sedang berupaya untuk mempatenkan varietas padi siam kupang, taring pilandung, lungjung harum dan sijuntai. Hal itu dilakukan sebagai upaya mempertahankan sumber daya hayati dan genetik khas Kabupaten Bartim,
Dia mengatakan sebagai upaya mendukung upaya khusus padi, Dinas Pertanian Barito Timur bekerjasama dengan Korem 102 Panju Panjung dalam program pelruasan sawah melalui cetak sawah baru seluas 100 hektare di Desa Ketab Kecamatan Pematang Karau.
Sawah tersebut nantinya diperuntukkan untuk kelompok tani Lanjau Berkarya yang berjumlah 50 orang dengan luas luas 50 hektare dan kelompok tani Sinden Raya yang berjumlah 35 orang dengan luas 50 hektare.
"Lahan seluas 100 hektare tersebut akan dimasukkan dalam luasan padi sawah dengan masa tanam Oktober 2019 - Maret 2020. Para kelompok tani akan diupayakan dapat bantuan sarana dan prasarana pertaniannya" demikian Riza.
Berita Terkait
Akhlak untuk memuliakan pahlawan pangan
Kamis, 18 April 2024 8:35 Wib
BPN OKU distribusikan 95 persil sertifikat redistribusi tanah
Senin, 8 April 2024 16:05 Wib
Kejar swasembada pangan, Kementan maksimalkan modernisasi irigasi
Minggu, 31 Maret 2024 19:44 Wib
Bank BSB gandeng Penyuluh. Pertanian jadi agen Laku Pandai
Sabtu, 23 Maret 2024 18:09 Wib
Bank BSB gandeng Penyuluh Pertanian menjadi agen Laku Pandai
Sabtu, 23 Maret 2024 13:32 Wib
Gerakan bareng penyuluh pertanian di OKI tanam ribuan bibit cabai untuk jaga stok
Jumat, 22 Maret 2024 3:05 Wib
Kodim 0403 optimalkan pemanfaatan 5.000 hektare lahan pertanian di OKU Timur
Rabu, 20 Maret 2024 12:58 Wib
Dinas Pertanian optimalisasi lahan rawa di lima kabupaten
Rabu, 13 Maret 2024 17:06 Wib