OJK: BPR harus siap masuk era digital

id OJK Dorong BPR Siap Masuk Era Digital,ojk indonesia,Bank Perkreditan Rakyat,SulutGoMalut,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palemb

OJK: BPR harus siap masuk era digital

Bank Perkreditan Rakyat. (Ist)

Manado (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar semakin siap menghadapi era digital saat ini.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) SulutGoMalut Slamet Wibowo, di Manado, Sulawesi Utara, Rabu, mengatakan BPR mau tidak mau harus bertransformasi operasinya dengan menggunakan digital.

Dengan digital, katanya, BPR diharapkan bisa berkompetisi dengan menggunakan produk baru yang sudah masuk ke pelosok-pelosok, baik melalui produk perbankan atau produk jasa keuangan lainnya.

BPR, menurutnya, dapat melakukan sinergi dan mengembangkan jaringan untuk saling mendukung dalam pengembangan produk bersama, termasuk juga mengembangkan sumber daya manusia (SDM) agar bagus dan bersaing.

 
BPR Citra saat peluncuran Tapcash Bank Citra belum lama ini di Manado. (1)


"BPR harus bertransformasi bagaimana bisa melayani publik dan mempercepat akses keuangan,” jelasnya.

Baca juga: OJK batasi akses data digital pribadi bagi "fintech lending"

Transformasi itu di antaranya dengan meningkatkan layanan, katanya, baik melalui elektronik maupun BPR digital. Langkah yang ditempuh di antaranya dengan menyiapkan infrastruktur digital ke depannya.

Sementara itu BPR Citra menyatakan siap memasuki era digital dalam meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara.

"Kami secara perlahan-lahan akan masuk di era digital, karena itu sudah menjadi tuntutan zaman sekarang," kata Dirut BPR Citra Vecky Palit.

Dia mengatakan Bank Citra tidak mau jadi ketinggalan di industri perbankan di Sulawesi Utara maupun Indonesia, sehingga siap bertransformasi untuk menyesuaikan diri dengan era serba digital.

"Belum lama ini, kami berkolaborasi dengan BNI Manado, dalam mengembangkan uang elektronik Bank Citra," katanya.

Langkah yang diambil ini, katanya, sebagai upaya untuk memasuki era digital. Jangan sampai nasabah menghilang karena Bank Citra tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan era digital saat ini.

Ini juga, katanya, sebagai upaya mendukung program Bank Indonesia dalam program gerakan nasional Non Tunai (GNNT).

Baca juga: OJK ingatkan perbankan di Sumsel jaga kualitas kredit
Baca juga: 240 BPR perlu diperhatikan terkait kecukupan modal