Ia mengatakan, selanjutnya bantuan sebanyak dua unit alat pertanian dari pemerintah pusat ini disimpan di gudang pertanian milik Dinas Pertanian setempat.
Terkait dengan pengelolaan dua unit alat mesin pertanian ini diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Pertanian setempat untuk dipinjamkan kepada petani yang membutuhkannya.
Dinas Pertanian setempat yang akan mengelola dan memelihara alat pertanian .
“Petani cuma mengajukan permohonan peminjaman alat dan setelah itu dikembalikan lagi kepada Dinas Pertanian,” ujarnya pula.
Ia mengatakan, instansinya memberikan peminjaman gratis kepada petani di daerah ini yang membutuhkan alat mesin pertanian tersebut memanen tanaman pertaniannya sampai selesai.
Kendati demikian, ia mengatakan, petani setempat harus bertanggung jawab untuk menjaga dan memeliharanya sekaligus mengeluarkan biaya operasional alat mesin panen padi dan jagung tersebut.
Ia menyatakan, instansinya sudah lama ingin menerapkan sistem “brigade” dalam pengelolaan alat untuk petani di daerah ini, namun instansinya belum memiliki alat untuk itu.
Bahkan dinas ini seharusnya sudah memiliki bengkel kerja sendiri untuk tempat penyimpangan sekaligus pemeliharaan semua alat mesin pertanian.
Karena daerah ini belum ada bengkel kerja, ia mengatakan, untuk sementara teknis pelaksanaan pengelolaan alat pertanian dipinjamkan setelah itu dikembalikan lagi ke gudang instansi ini.
