Dua calon jamaah haji meninggal digantikan anaknya

id calon haji meninggal,calon haji diganti anak,manasik haji,haji,calon haji muratara,kemenag muratara,embarkasi palembang,ibadah haji

Dua calon jamaah haji meninggal digantikan anaknya

Sebanyak 127 orang calon jamaah haji Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan mengikuti bimbingan manasik haji 2019 tingkat kabupaten di Masjid Syuhada Lawang Agung, Senin (17/6) (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/I016/19))

Muratara, Sumsel (ANTARA) - Dua orang calon jamaah haji asal Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan yang meninggal dunia digantikan oleh anaknya yang dijadwalkan berangkat tahun ini.

"Dua calon jamaah haji yang meninggal dunia itu suami istri, jadi mereka digantikan oleh kedua anaknya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Musi Rawas Utara (Muratara) Ikhsan Baijuri usai pembukaan bimbingan manasik haji tingkat kabupaten tahun 2019 di Masjid Syuhada Lawang Agung, Senin.

Ia menjelaskan calon jamaah haji yang meninggal dunia sebelum keberangkatan bisa digantikan oleh ahli warisnya apabila sudah melunasi semua biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)

"Penggantian itu bisa dilakukan kalau BPIH sudah lunas, tapi kalau belum lunas tidak bisa, namun berapa pun uang yang sudah dibayarnya tidak hangus, tetap dikembalikan," katanya.

Calon jamaah haji Muratara yang akan diberangkatkan tahun ini berjumlah 127 orang, terdiri atas 54 orang laki-laki dan 73 perempuan.

Namun pihaknya belum mengetahui jadwal pemberangkatan calon jamaah haji khususnya asal Kabupaten Muratara.

"Untuk Muratara kami belum tahu karena belum dijadwalkan embarkasi Palembang, namun secara nasional kloter pertama masuk asrama tanggal 6 Juli, dan berangkat tanggal 7 Juli," ujarnya.

Sementara itu, calon jamaah haji yang menggantikan orang tuanya, Yurhani (46) didampingi adiknya Ismiwati (44) mengaku tak menyangka bila harus menggantikan kedua orang tuanya berangkat haji ke Tanah Suci.

 "Namanya musibah kita tidak tahu, karena ajal manusia itu hanya Allah yang tahu," kata warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara tersebut.

Keduanya tidak bersedia menceritakan secara detail tentang meninggalnya orang tua mereka, namun diketahui ayah dan ibunya meninggal dunia dalam musibah kecelakaan lalu lintas pada akhir April 2019 lalu.

"Kami sekeluarga sudah bermusyawarah, akhirnya saya dan adik saya yang akan menggantikan kedua orang tua kami ke Tanah Suci," kata Yurhani.

Keduanya akan menjalani ibadah haji dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan predikat haji mabrur bagi kedua orang tuanya.

"Harapan kami ayah dan ibu kami menjadi haji yang mabrur, dan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT," katanya dengan mata berkaca-kaca.