Operasi Ketupat OKU Timur catat penurunan pelanggaran lalu lintas

id operasi ketupat,polri,polisi,tni,kpu,pemilu 2019

Operasi Ketupat OKU Timur catat penurunan pelanggaran lalu lintas

Apel gabungan TNI-Polri untuk pengamanan sidang sengketa Pemilu 2019 di Lapangan Mapolres OKU Timur, Martapura, Sumsel, Kamis (13/6). (Antara News Sumsel/19/Dolly Rosana)

Martapura (ANTARA) - Operasi ketupat yang digelar sejak 29 Mei-10 Juni 2019 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan mencatat terjadinya penurunan pelanggaran lalu lintas jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya di Martapura, Kamis, yang dijumpai setelah apel gabungan persiapan pengamanan sidang perselisihan Pemilu 2019, mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi diketahui pelanggaran lalu lintas tercatat sebanyak 2.074 atau mengalami penurunan 10 persen jika dibandingkan tahun 2018.

Namun kondisi ini berbanding terbalik dengan kecelakaan lalu lintas karena terjadi kenaikan 6,0 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya atau sebanyak 17 kasus dengan rincian yakni korban meninggal dunia 11 orang.

“Operasi ketupat berlangsung selama 14 hari, dan bisa dikatakan situasi kamtibmas di OKU Timur dalam keadaan aman dan kondusif,” kata dia.

Dandim 0403/OKU Letkol Arm Agung Widodo dalam kesempatan yang sama, mengatakan, setelah digelarnya Operasi Ketupat ini, Polres OKU Timur dan TNI akan fokus pada pengamanan sidang perselisihan hasil Pemilihan Umum 2019.

Seperti diketahui, sejumlah peserta pemilu mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi dan partainya masing-masing untuk menggugat hasil perolehan suara yang telah ditetapkan KPU.

Untuk mengamankan proses ini, TNI-Polri melakukan apel gabungan bersama instansi terkait di Lapangan Mapolres OKU Timur, Kamis (13/6), untuk memastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana dalam mengamankan daerah.

“Pelaksanaan operasi ketupat 2019 dapat berjalan lancar, dan kami harapkan situasi kondusif ini terus terjaga,” kata dia.