Jakarta (ANTARA) - Empat badan usaha milik negara (BUMN) yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masuk daftar perusahaan publik terbesar dunia pada 2019 versi majalah ekonomi Forbes.
Forbes merilis daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia pada 2019. Perusahaan-perusahaan yang dipilih tersebar di 61 negara, dengan kriteria perusahaan publik global terbesar yang mengacu pada ukuran kapitalisasi pasar, penjualan atau pendapatan, laba, dan aset di 2018.
"Saya bangga, empat perusahaan BUMN masuk dalam daftar perusahaan publik terbesar di dunia versi majalah Forbes. Peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa BUMN Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya," kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pengakuan sekaligus apresiasi dunia internasional terhadap kinerja BUMN tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan BUMN untuk selalu mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan dan memiliki kinerja yang terbaik.
Dalam daftar tersebut, BRI menempati posisi 363. Bank terbesar di Indonesia ini tercatat memiliki kapitalisasi pasar (market cap) 38,8 miliar dolar AS. Berdiri pada 1895, BRI fokus membiayai sektor mikro dan ritel, terutama UMKM.
Dengan nilai pendapatan mencapai 9,4 miliar dolar AS, perusahaan memperoleh laba 2,3 miliar dolar AS dan aset 90,2 miliar dolar AS.
Sementara itu Bank Mandiri masuk dalam posisi 481. Selama ini, Bank Mandiri lebih banyak beroperasi di sektor korporasi, komersial, serta bisnis.
Bank Mandiri mencatatkan pendapatan 8 miliar dolar AS dengan perolehan laba 1,8 miliar dolar AS dan aset mencapai 83,6 miliar dolar AS. Adapun nilai kapitalisasi pasarnya sebesar 25,9 miliar dolar AS.
PT Telkom Indonesia yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia menempati posisi 747. Pendapatan perusahaan mencapai 9,4 miliar dolar AS dengan perolehan laba 1,3 miliar dolar AS dan aset 13,8 miliar dolar AS, sedangkan nilai kapitalisasi pasar 27,2 miliar dolar AS.
Selanjutnya, BNI yang berada pada posisi 835 dengan pendapatan sebesar 4,9 miliar dolar AS, laba 1,1 miliar dolar AS. Adapun asetnya 56,2 miliar dolar AS dengan nilai kapitalisasi pasar 13,1 miliar dolar AS.
Rini menjelaskan, pencapaian tersebut juga tidak lepas dari kinerja BUMN yang semakin kuat dan kokoh berkat kerja keras dan sinergitas yang dibangun melalui visi BUMN “One Nation, One Vision, One Family, to Excellence”.
"Saat pertama saya ditunjuk sebagai Menteri BUMN, keuntungan BUMN Rp 143 triliun dan dengan kerja keras seluruh insan BUMN, pada 2018 untungnya di atas Rp 200 triliun," ungkap Rini.
Rini menegaskan, kinerja positif ini akan dijaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kementerian BUMN senantiasa berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dan layanan seluruh BUMN. Termasuk juga memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan," kata Rini.
Berita Terkait
AHY sebut keuntungan Kota Lengkap memudahkan transformasi digital
Rabu, 27 Maret 2024 10:34 Wib
Menteri PPPA sebut RUU KIA atur cuti melahirkan ibu pekerja dan cuti ayah
Senin, 25 Maret 2024 18:43 Wib
Ini tanggapan Istana terkait kabar nama menteri usulan Jokowi di kabinet mendatang
Senin, 25 Maret 2024 12:59 Wib
Sandi Uno kunjungi Jambi dan siapkan tiga agenda wisata, termasuk Arakan Sahur
Senin, 18 Maret 2024 4:00 Wib
Rusia diduga acak sinyal GPS pesawat RAF bawa Menhan Inggris
Jumat, 15 Maret 2024 11:02 Wib
Menlu Selandia Baru temui Prabowo
Kamis, 14 Maret 2024 21:40 Wib
Menteri Basuki: Rumah dinas menteri di IKN lebih kecil dari di Widya Chandra
Rabu, 13 Maret 2024 14:08 Wib
Menteri LHK sebut ada lebih seribu ekor harimau sumatra di Pulau Sumatera
Rabu, 6 Maret 2024 19:32 Wib