Kemenperin optimis kinerja industri semen 2019 meningkat

id Industri semen,pabrik semen,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, antarasumsel hari ini, palembang hari i

Kemenperin optimis kinerja industri semen 2019 meningkat

Pekerja membongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian optimis kinerja industri semen meningkat pada 2019 dibanding dengan 2018, karena didorong upaya pemerintah untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif di Tanah Air.

“Dalam jangka panjang, industri semen akan tetap tumbuh signifikan. Hal ini seiring gencarnya proyek infrastruktur dan pembangunan properti,” kata Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Adie Rochmanto P lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Adie optimis pertumbuhan sektor IKFT yang mencakup industri semen, akan menyentuh di angka 4,3 persen sepanjang tahun ini. Target tersebut melonjak dari capaian pada kuartal I tahun 2019 sebesar 3,6 persen.

Bahkan, utilisasi industri semen tahun ini bakal lebih baik dari tahun lalu atau di atas 75 persen. Utilisasi ini memperhitungkan pasar domestik dan ekspor yang terus berkembang.

“Kami berharap membaiknya ekonomi kita setelah pemilu ini setidak-tidaknya memberikan leveragebagi utilisasi kapasitas kita sekarang,” imbuhnya.

Guna mendongkrak penjualan semen tahun ini, salah satu alternatif bagi industri adalah ekspor. Kemenperin menargetkan, ekspor semen dan klinker bisa mencapai 7 juta ton pada 2019, naik 24 persen dibandingkan 2018 sebanyak 5,64 juta ton.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto  terus mendorong peningkatan konsumsi semen di pasar domestik melalui beberapa peluang proyek yang sedang berjalan, terutama yang dicanangkan oleh pemerintah.

Misalnya, program pembangunan sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.

Langkah lainnya, Kemenperin mengarahkan industri penggilingan semen (grinding plant) di dalam negeri yang menggunakan bahan baku klinker, diharapkan dapat menyerap dari produksi lokal, sebagau upaya mengurangi impor produk serupa.

Airlangga menjelaskan kebijakan-kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif sehingga industri semen nasional dapat tumbuh dan berkembang.

“Kami juga mendorong diversifikasi produk barang-barang dari semen serta penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) semen secara wajib,” imbuhnya.