Busana tradisional Indonesia pikat diplomat di Swedia
Jakarta (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Stockholm bekerja sama dengan KBRI dan komunitas WNI di Stockholm turut serta dalam “International Fashion Show and Food Festival” dengan menampikan peragaan busana tradisional Bali yang diselenggarakan Diplomatic Spouses Club Stockholm (DSCS), Senin, (3/6).
Fungsi Pensosbud KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara di Jakarta, Selasa menyebutkan dalam peragaan busana itu ditampilkan tiga busana tradisional yaitu Bali, Sumatra Barat, dan Lampung.
Dikatakan hal yang menarik adalah pada peragaan busana tradisional Bali oleh berpasangan Ibu Dian Varamita Sari Dempo dan suaminya orang Swedia, Mr. Fredrik Ove Steveling yang sudah terbiasa dengan kultur Bali tidak canggung berlenggak-lenggok lengkap dengan ”Udeng” di kepalanya.
“It was beautiful.”, salah satu tamu undangan terkesima dengan penampilan model yang tengah memperagakan baju tradisional Bali di atas catwalk.
Ibu Sumaningsih Retno Savitri Hapsoro, istri Dubes Bagas Hapsoro, menuturkan bahwa ia merasa bangga busana tradisional Indonesia dapat ditampilkan di hadapan para Duta Besar dan pejabat Diplomatik dari berbagai negara dan pemerintahan Swedia.
Setelah pagelaran busana selesai, seluruh tamu undangan dipersilahkan untuk mencicipi finger food (kue-kue) tradisional dari masing-masing negara. Indonesia menyajikan onde-onde, yang ternyata sangat digemari orang Swedia. ”Padahal kami bawa hanya 100 porsi, tapi animonya tinggi, cepat habisnya.”, tutur Nova, staf KBRI yang ditugasi menjaga stand Indonesia.
International Fashion Show and Food Festival” adalah pagelaran pertama dari DSCS yang mengkombinasikan antara pagelaran busana tradisional dan festival makanan tradisional yang diikuti 35 negara memperagakan busana tersebut, dan 27 negara turut dalam menyajikan kue tradisional masing-masing negaranya.(ZG)
Fungsi Pensosbud KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara di Jakarta, Selasa menyebutkan dalam peragaan busana itu ditampilkan tiga busana tradisional yaitu Bali, Sumatra Barat, dan Lampung.
Dikatakan hal yang menarik adalah pada peragaan busana tradisional Bali oleh berpasangan Ibu Dian Varamita Sari Dempo dan suaminya orang Swedia, Mr. Fredrik Ove Steveling yang sudah terbiasa dengan kultur Bali tidak canggung berlenggak-lenggok lengkap dengan ”Udeng” di kepalanya.
“It was beautiful.”, salah satu tamu undangan terkesima dengan penampilan model yang tengah memperagakan baju tradisional Bali di atas catwalk.
Ibu Sumaningsih Retno Savitri Hapsoro, istri Dubes Bagas Hapsoro, menuturkan bahwa ia merasa bangga busana tradisional Indonesia dapat ditampilkan di hadapan para Duta Besar dan pejabat Diplomatik dari berbagai negara dan pemerintahan Swedia.
Setelah pagelaran busana selesai, seluruh tamu undangan dipersilahkan untuk mencicipi finger food (kue-kue) tradisional dari masing-masing negara. Indonesia menyajikan onde-onde, yang ternyata sangat digemari orang Swedia. ”Padahal kami bawa hanya 100 porsi, tapi animonya tinggi, cepat habisnya.”, tutur Nova, staf KBRI yang ditugasi menjaga stand Indonesia.
International Fashion Show and Food Festival” adalah pagelaran pertama dari DSCS yang mengkombinasikan antara pagelaran busana tradisional dan festival makanan tradisional yang diikuti 35 negara memperagakan busana tersebut, dan 27 negara turut dalam menyajikan kue tradisional masing-masing negaranya.(ZG)