Harga minyak naik di perdagangan Asia setelah persediaan AS turun

id minyak berjangka,perdagangan Asia, minyak WTI,minyak Brent

Harga minyak naik di perdagangan Asia setelah persediaan AS turun

Ilustrasi harga minyak (Reuters)

Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Kamis pagi, setelah laporan industri menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat melebihi ekspektasi para analis.

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), naik 19 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 59 dolar AS per barel pada pukul 00.23 GMT (07.23 WIB). WTI ditutup turun 0,6 persen pada Rabu (29/5/2019) setelah mencapai level terendah sejak 12 Maret di 56,88 dolar AS.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, naik 3,0 sen menjadi 69,48 dolar AS per barel. Brent turun hampir satu persen di sesi sebelumnya setelah mengembalikan kerugian yang membuat mereka turun hingga 68,08 dolar AS.

Persediaan minyak mentah AS turun 5,3 juta barel dalam minggu yang berakhir 24 Mei menjadi 474,4 juta barel, data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan.

Itu adalah penurunan yang jauh lebih besar dari penurunan 900.000 barel yang diperkirakan oleh para analis yang disurvei oleh Reuters.

Data persediaan mingguan minyak AS telah ditunda karena hari libur Memorial Day, pada Senin (27/5/2019), dengan laporan pemerintah baru akan dirilis pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat (15.00 GMT).

Harga minyak mentah juga terus didukung oleh penurunan pasokan dari Iran dan penurunan produksi oleh OPEC dan produsen minyak utama lainnya.

Ekspor minyak mentah Iran pada Mei turun hingga kurang dari setengah level April di sekitar 400.000 barel per hari (bph), data tanker menunjukkan dan dua sumber industri mengatakan, setelah Amerika Serikat memperketat sanksi terhadap sumber utama pendapatan Teheran.

Banyak pihak memperkirakan pemotongan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, akan diperpanjang dalam pertemuan bulan depan.

Harga minyak mentah telah naik sekitar 30 persen sejak awal tahun ketika OPEC+, yang meliputi Rusia, memangkas produksi untuk mengurangi kelebihan global.