KAI perkirakan terjadi lonjakan penumpang 10 persen

id angkutan lebaran 2019,pt kai divre IV,sulthon hasanudin,naik 10 persen,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari i

KAI perkirakan terjadi lonjakan penumpang 10 persen

Kepala PT KAI Divre IV Tanjungkarang Sulthon Hasanudin (ANTARA/HP/Humas PT KAI/Emir FS)

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang Sulthon Hasanudin mengatakan, diprediksi terjadi peningkatan penumpang melalui angkutan Lebaran 2019 di wilayah kerjanya sebesar 10 persen dibandingkan masa angkutan Lebaran 2018 yang mencapai 76.613 penumpang.

“Jadi pada tahun ini akan ada lonjakan penumpang sebanyak 10 persen dibandingkan tahun 2018. Semoga semua bisa dilayani oleh kereta api,” kata Sulthon, di Bandarlampung, Minggu.

Menurutnya, volume penumpang selama 22 hari masa angkutan angkutan Lebaran 2019 diprediksi sebesar 86.388 penumpang, meningkat sebesar 10 persen atau 7.775 penumpang dibanding masa angkutan lebaran 2018.

Ia menjelaskan, puncak arus mudik diperkirakan jatuh pada Jumat 31 Mei 2019 (H-5), sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada Minggu 9 Juni 2019 (H+3).

“Kepadatan penumpang diperkirakan akan terjadi Jumat pekan depan, kita berdoa bersama-sama agar perjalanan arus kereta bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta para penumpang bisa selamat sampai tujuan,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, selama angkutan Lebaran, pihaknya juga menyiagakan alat berat dan petugas tambahan untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor, banjir, dan ambles di jalur kereta api.

“Di Divre IV terdapat beberapa titik daerah rawan bencana alam, untuk mengantisipasinya kita akan siagakan alat-alat berat di lokasi rawan bencana itu," kata Sulthon.

Menurutnya, jumlah titik rawan bencana ada empat daerah rawan longsor, satu daerah rawan banjir, delapan daerah rawan ambles.

Bila terjadi bencana alam maka telah disiapkan alat material untuk Siaga (AMUS) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dan lainnya.

“Penempatan ini telah ditentukan, melihat kebutuhan dari tempat bencana tersebut,” katanya.