Jakarta (ANTARA) - Direktur RS PELNI Jakarta, dr Dewi Fankhuningdyah, mengatakan, hingga pukul 22.30 WIB Kamis, masih ada 11 korban yang dirawat pascakericuhan 22 Mei dan satu diantaranya belum dijenguk oleh keluarga.
Ia mengatakan, jika ada keluarga dari korban bernama Misan (37), warga kampung Cinyosog, RT 01 RW 02, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Bekasi, yang ingin menjenguk dipersilahkan mendatangi Pusat Informasi RS PELNI.
"Korban lainnya sudah ditemani keluarga," kata dia, kepada ANTARA, Kamis.
Ia menjelaskan, total korban yang dirawat di rumah sakitnya pascakericuhan 22 Mei 2019 ada sebanyak 82 orang dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.
"Untuk pembiayaan bagi korban sudah selesai, karena semuanya ditanggung Dinas Kesehatan DKI Jakarta," katanya.
Ia menjelaskan, umumnya korban yang dilarikan ke RS PELNI menderita luka-luka, baik luka tembak maupun luka akibat benturan.
Berdasarkan arahan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kata dia, mereka menyiapkan personel sesuai dengan kecukupan rumah sakit.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga mempunyai mekanisme, dengan membuka layanan panggilan darurat, jika ada korban kericuhan yang berada di sekitar rumah sakit.
Berita Terkait
Pelajar di Jakarta Pusat belajar dari rumah saat pengumuman hasil Pemilu
Selasa, 19 Maret 2024 21:59 Wib
Bawaslu Sumsel temukan data pemilih beda di pleno rekapitulasi
Sabtu, 9 Maret 2024 22:07 Wib
Bawaslu Sumsel memanggil komisioner terduga terima suap di OKU
Senin, 4 Maret 2024 21:05 Wib
Dua anggota Bawaslu OKU minta pengamanan karena dikejar caleg, polisi petakan penyebabnya
Senin, 4 Maret 2024 20:00 Wib
Bawaslu OKU terima laporan dari PKB atas dugaan pelanggaran pemilu
Kamis, 29 Februari 2024 18:26 Wib
Bawaslu OKU Timur terima aduan dugaan pelanggaran administrasi pemilu
Senin, 26 Februari 2024 21:54 Wib
Unjuk rasa di depan Bawaslu RI sebabkan kemacetandi Jalan MH Thamrin
Senin, 19 Februari 2024 15:52 Wib
Bawaslu Sumsel temukan pelanggaran di 2 daerah selama pemungutan suara
Kamis, 15 Februari 2024 21:35 Wib