Jenazah Ustadz Arifin Ilham dimakamkan di Ponpes Gunung Sindur

id ustadz arifin ilham, jenazah arifin ilham, pondok pesantren az zikra,gunung sindur,pemakaman arifin ilham,berita sumsel, berita palembang, antara sums

Jenazah Ustadz Arifin Ilham dimakamkan di Ponpes Gunung Sindur

Jamaah membawa jenazah almarhum ustadz KH. Muhammad Arifin Ilham untuk dishalatkan di Masjid Az-Zikra, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.

Jakarta (ANTARA) - Jenazah Ustadz Arifin Ilham dikebumikan di Pondok Pesantren Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Kamis malam, dengan kehadiran puluhan ribu jamaah dan santri.

Jenazah dimakamkan di dekat pohon kedondong yang ditanam almarhum di Pondok Pesantren Az Zikra, Gunung Sindur.

Ribuan ribu orang tampak mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, serta memanjatkan doa di sekitar pemakaman, tempat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Sebelum dimakamkan, jenazah sempat dishalatkan untuk kedua kalinya di Masjid Az Zikra, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, setelah sebelumnya dishalatkan di Masjid Az Zikra, Sentul.

Ustadz Arifin Ilham meninggal dunia pada Rabu pukul 23.20 waktu Penang, Malaysia, akibat penyakit kanker kelenjar getah bening yang dideritanya. Dan kabar kepergiannya disampaikan putra Arifin Ilham, Alvin Faiz, lewat akun Instagram pada Rabu.

"Innalillahiwainnailaihirojiun. Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham," tulisnya.

Alvin mendoakan ayahnya agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan menambahkan bahwa keluarga sudah ikhlas dengan kepergian almarhum.

"Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surganya Allah SWT, aamiin," tulis Alvin.

Ustadz Muhammad Arifin Ilham yang lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 8 Juni 1969, merupakan seorang pendakwah kondang di Tanah Air. Pada tahun 2000, Arifin Ilham mendirikan majelis taklim bernama Az-Zikra.

Menurut laman wikpedia, Arifin Ilham adalah anak kedua dari lima bersaudara. Dia satu-satunya anak lelaki. Ayah Arifin masih keturunan ketujuh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama besar di Kalimantan, sementara ibunya, Hj. Nurhayati, kelahiran Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.