Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengungkap adanya penyelundupan senjata untuk upaya adu domba membuat kekisruhan saat pengumuman hasil Pemilu resmi oleh KPU pada 22 Mei 2019.
"Sangat mungkin. Tuduhannya, ujung-ujungnya adalah pemerintah, ujung-ujungnya TNI-Polri menjadi korban tuduhan," jelas Moeldoko ditemui di Gedung Bina Graha, Jakarta pada Senin.
Menurut Moeldoko, sejumlah senjata yang diselundupkan antara lain senjata api dengan peredam dan senjata untuk penembak runduk.
KSP menjelaskan pemerintah membuka informasi itu kepada masyarakat untuk mencegah kesalahpahaman.
Dia menjelaskan aparat keamanan saat menjaga kondisi sewaktu 22 Mei 2019 tidak menggunakan peluru tajam.
"Untuk itulah kami rapat di Menko Polhukam menyepakati hindarkan TNI-Polri dari senjata amunisi tajam. Tidak ada lagi sekarang amunisi tajam itu, dilarang. Berikutnya kita menghindari kontak langsung dengan massa," tegas Moeldoko.
Sebanyak 28 ribu personel aparat keamanan disiapkan menjaga kondisi pada 22 Mei 2019.
Moeldoko juga mengimbau masyarakat tidak perlu berkumpul unjuk rasa dan tidak membawa senjata.
Berita Terkait
Israel katakan tidak akan lakukan Gencatan senjata di Gaza
Selasa, 26 Maret 2024 11:31 Wib
Hamas sambut baik resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 10:30 Wib
Buntut pengancaman, tiga pria dijerat kepemilikan ilegal senjata api
Selasa, 19 Maret 2024 2:05 Wib
Senjata api warisan bikin pemilik tempat perdukunan jadi tersangka
Kamis, 7 Maret 2024 2:05 Wib
Polisi amankan senjata api hingga granat dari rumah praktik perdukunan
Senin, 4 Maret 2024 16:44 Wib
Israel gunakan senjata yang didukung AI dalam serangan ke Gaza
Senin, 19 Februari 2024 10:27 Wib
Borrell desak negara-negara tidak berikan bantuan senjata untuk Israel
Selasa, 13 Februari 2024 8:29 Wib
Terlibat tawuran, tangan remaja terluka parah akibatsenjata tajam
Senin, 29 Januari 2024 15:48 Wib