Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih fokus mengembangkan komoditas andalan daerah itu berupa tanaman kopi dan aren.
Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, M Yusuf dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan potensi pengembangan tanaman kopi dan aren di wilayah itu saat sudah ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai komoditas unggulan Rejang Lebong.
"Komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong saat ini telah ditetapkan Kementan yakni kopi dan aren, sehingga kami lebih memfokuskan pengembangan usaha kedua tanaman tersebut dibandingkan dengan tanaman lainnya," kata dia.
Adanya penetapan komoditas unggulan oleh pihak Kementan ini maka berbagai usulan pengembangan usaha perkebunan tidak boleh menyimpang dari peta kementerian yang sudah ditetapkan, karena jika mengajukan proposal kegiatan tidak menyangkut dengan dua komoditas itu maka akan langsung ditolak pemerintah pusat.
Pengembangan ini mereka lakukan dalam bentuk perluasan lahan, peningkatan produksi serta pembuatan produksi turunan seperti kopi bubuk, dan untuk aren selain gula batok juga dibuat gula semut sehingga bisa memiliki nilai jual yang lebih.
Areal pengembangan tanaman kopi di Kabupaten Rejang Lebong saat ini mencapai 23.558 hektare tersebar dalam 15 kecamatan dengan jumlah produksi mencapai 16.462 ton per tahun, di mana usaha ini melibatkan petani lebih dari 18.000 jiwa, kata Yusuf.
Sedangkan untuk tanaman aren memiliki luasan mencapai 2.254 hektare tersebar di 14 dari 15 kecamatan di Rejang Lebong dengan jumlah produksi dalam satu tahunnya mencapai 2.063 kg.
Adapun lokasi terluas pengembangan tanaman aren berada di Kecamatan Sindang Kelingi seluas 1.153 hektare dan areal paling kecil berada di Kecamatan Padang Ulak Tanding yakni 31 hektare.
Berita Terkait
Dokter sebut pengidap epilepsi dapat hidup dan beraktivitas seperti normal
Kamis, 28 Maret 2024 19:51 Wib
Sekretaris nonaktif MA Hasbi Hasan klaim dirinya korban, bukan penerima suap dan gratifikasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:17 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib
Karena malu SN nekat bunuh dan buang bayinya ke aliran sungai
Kamis, 28 Maret 2024 9:12 Wib
Membedah KDRT dan upaya memutuskan rantainya sejak dini
Rabu, 27 Maret 2024 14:45 Wib
HK sebut perbaikan Jalan Tol Palindra dan Indraprabu selesai H-7 Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 0:40 Wib
ASN OKI kompak bersedekah dan zakat lewat Baznas, fokus entaskan kemiskinan ekstrem
Selasa, 26 Maret 2024 21:45 Wib
Ayo alokasikan sebagian THR untuk tabungan dan investasi
Selasa, 26 Maret 2024 15:21 Wib