Jakarta (ANTARA) - Pejabat pada Kementerian Kesehatan menyatakan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa menyebabkan penyakit berbahaya lain, seperti gagal ginjal, diabetes, stroke, dan jantung apabila tidak dikendalikan.
“Hipertensi salah satu pintu masuk atau faktor risiko pada penyakit lain, terutama penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular pada Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Penyakit hipertensi yang sering kali tidak menimbulkan gejala apa-apa pada penderitanya dan apabila tidak ditangani akan menimbulkan kasus kejadian stroke serta gangguan jantung secara tiba-tiba.
Di Indonesia sendiri penyakit jantung yang bisa disebabkan oleh hipertensi menjadi penyebab kematian tertinggi, yaitu 36,9 persen dari dari 1,5 juta kematian dikarenakan mengidap penyakit.
Sementara dari 1,7 juta kematian di Indonesia pada 2017 yang didasarkan pada faktor risiko, hipertensi menjadi yang tertinggi dengan mencapai 23,7 persen. Kematian akibat faktor risiko tersebut selanjutnya diikuti oleh gula darah tinggi akibat diabetes 18,4 persen, merokok 12,7 persen, obesitas 7,7 persen, kurang konsumsi buah 5,6 persen, dan kurang konsumsi sayur 4,7 persen.
Hingga saat ini jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebanyak 63,3 juta atau 34,11 persen dari seluruh penduduk. Kasus paling tinggi ditemukan di Kalimantan Selatan sebanyak 44,13 persen dan paling rendah Papua 22,22 persen.
Data tersebut, kata Cut Putri, diprediksi akan semakin bertambah mengingat adanya transisi demografi dan teknologi yang memberikan kemudahan bagi manusia dengan mengurangi aktivitas fisik.
“Kalau sudah terkena penyakit hipertensi tidak ada kata sembuh, karena harus minum obat seumur hidup dengan teratur,” kata Cut Putri.
Oleh karena itu dia menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan faktor risiko. Cut Putri menerangkan mengenai faktor risiko bersama yang menyebabkan beberapa penyakit tidak menular sekaligus yaitu kebiasaan merokok, konsumsi garam berlebih, kurang aktivitas fisik, makanan tinggi lemak, stres, dan obesitas.
Dia mengimbau agar masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui kondisi tekanan darahnya, diimbangi dengan melakukan pola hidup sehat agar terhindar dari hipertensi. (*)
Berita Terkait
Pj Bupati Banyuasin ajukan pembangunan infrastruktur ke Kementerian PUPR
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
Akhir 2024 Bendungan Tiga Dihaji Sumsel ditargetkan rampung
Senin, 15 April 2024 18:15 Wib
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:40 Wib
Dokter: Pakai kendaraan umum untuk mudik jarak jauh
Rabu, 3 April 2024 19:47 Wib
Perbedaan Flu Singapura dengan flu musiman
Rabu, 3 April 2024 16:09 Wib
Kementerian ESDM pantau potensi bencana selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 15:57 Wib
Kejar swasembada pangan, Kementan maksimalkan modernisasi irigasi
Minggu, 31 Maret 2024 19:44 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 1.215 wilayah pertambangan rakyat, Sumsel tak ada di daftar
Minggu, 31 Maret 2024 13:05 Wib