Muslim Indonesia di Amerika dan Kanada Jajaki 'school garden'

id Muslim Indonesia,Amerika dan Kanada,Bantuan untuk Palu,school garden,imsa

Muslim Indonesia di Amerika dan  Kanada Jajaki  'school garden'

Umat muslim melaksanakan shalat tarawih di Islamic Center Dar Al Hijrah di Falls Church, Virgiana, Minggu (12/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Alfiky/pras.

London (ANTARA) - Warga Indonesia di Amerika Serikat yang tergabung dalam Indonesia Muslim Society in America (IMSA) menjajaki pengembangan konsep “School Garden”, yaitu membuat pertanian di sekitar sekolah dengan melibatkan masyarakat, bagi warga Palu yang terdampak gempa bumi.

Pengurus IMSA, Dr. Aslan, dalam keterangan yang diterima Antara, Selasa menjelaskan rencana, konsep “School Garden” ini adalah pengembangan lebih lanjut dari Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Insan di Desa Nunu, Kecamatan Tatangga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang biaya pembangunannya berasal dari donasi masyarakat Muslim Indonesia di Amerika Serikat dan Kanada.

Pembangunan SD ini dengan menggandeng organisasi bantuan sosial Indonesia, PKPU Human Initiative. Peresmian SD IT dilangsungkan pada Minggu lalu (12/5).

Dr. Aslan, mengatakan “School Farming” bisa memiliki dampak sangat positif baik bagi para peserta didik maupun sekitar. “Sayur dan buah-buahan organik yang dikembangkan baik melalui metode hidroponik maupun aquaponic tentu akan bermanfaat, Jika berjalan, maka sekolah ini akan menjadi contoh bagi sekolah lain di sekitar Palu dan Sulawesi Tengah secara umum,” ujarnya.

Selain gedung Sekolah Dasar, IMSA juga membantu pendanaan pembangunan rumah ibadah bagi warga Muslim di Palu, yang diberi nama Masjid As-Syifa. Peresmian masjid berbarengan dengan peresmian SDIT Bina Insan.

Peresmian SD IT dan masjid dihadiri jajaran pejabat pemerintah di Kota Palu, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, UPDT Palu Selatan, dan masyarakat setempat. Palu, Donggala dan Sigi terkena dampak tsunami, gempa bumi dan likuifaksi pada akhir September tahun lalu.

Setidaknya 2.000 warga meninggal dunia sementara ribuan rumah rusak. Yang juga rusak adalah fasilitas rumah ibadah. 

Seluruh penggalangan dana bantuan dikumpulkan dari komunitas Muslim Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat dan Kanada.

Selain di Amerika, warga Indonesia di Inggris Raya juga menggulirkan program serupa. Bantuan dari Inggris ini antara lain diwujudkan dalam bentuk pembangunan empat Sekolah Dasar di Palu dan Donggala.