Kereta cepat memungkinkan pembangunan kota baru Walini, kata Ridwan Kamil

id Gubernur Jabar,Ridwan kamil,Kereta cepat ,Jakarta-Bandung,Kota baru Walini

Kereta cepat memungkinkan pembangunan kota baru Walini, kata Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan sambutan dalam peresmian tersambungnya terowongan kereta cepat di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Selasa (14/5/2019). (ANTARA/Aji Cakti)

Purwakarta, Jawa Barat (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai dengan adanya proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung yang melintasi Walini, membuat rencana untuk membangun kota baru di daerah tersebut menjadi memungkinkan dan layak.

"Dengan adanya kereta cepat ini maka membangun kota baru di Walini menjadi memungkinkan dan layak," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dia menjelaskan bahwa upaya untuk membuat kota baru juga bisa dimungkinkan di wilayah-wilayah lainnya seperti di Karawang dan Tegalluar, dengan adanya proyek Kereta cepat tersebut.

"Berapa juta pekerjaan akan lahir dari sana. dan ujung-ujungnya adalah kesejahteraan. Adil, makmur InsyaAllah tercapai dengan adanya progres atau kemajuan proyek ini," kata Ridwan Kamil.

Menurut dia, kereta cepat bukanlah sebuah tujuan akhir melainkan instrumen atau media untuk melahirkan pertumbuhan kota-kota baru.

"Kalau tidak ada kota-kota baru sebagai penyebaran pusat pertumbuhan, maka aglomerasi atau penumpukan metropolitan terlalu padat di daerah Bandung Raya dan Jabodetabek," ujarnya.

Sementera itu Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan bahwa tujuan utama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung untuk membangun kota-kota baru.

Kota-kota baru diharapkan bisa mengurai konsentrasi-konsentrasi di kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membentuk kota baru sehingga membentuk perekonomian baru.

Rini berharap hal tersebut bisa memeratakan pendapatan sehingga masyarakat kita lebih banyak yang lebih sejahtera.

Sementara itu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika mengungkapkan dalam proyek kereta cepat itu pihaknya juga akan membangun properti baru. Ada tiga kawasan besar, pertama di Karawang, terus yang kedua berada di Tegalluar, perbatasan Bandung dan kawasan ketiga yang paling besar berlokasi di Walini.

Walini akan menjadi kota baru yang dikembangkan oleh pihaknya. Dengan tiga titik kawasan tersebut maka perkiraan pendapatan atau "revenue forecast" sebesar Rp266,1 triliun.