Jalan Lintas Sumatera miliki sejumlah "rest area"

id jalan lintas sumatera,rest area,ramadhan,mudik ,lebaran

Jalan Lintas Sumatera miliki sejumlah "rest area"

Jalan Lintas Sumatera di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. (Antara News Sumsel/Rahmat Aizullah/Dolly Rosana/19)

....Muratara memang belum punya rest area, namun bagi pemudik yang kelelahan dalam perjalanan bisa beristirahat di SPBU-SPBU....
Muratara, Sumsel (ANTARA) - Jalan Lintas Sumatera di wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, yang bakal dilalui pemudik yang ingin pulang kampung ke Jambi, Padang, Medan, Pekanbaru, Batam hingga Aceh memiliki sejumlah tempat istirahat (rest area).

Pantauan Antara Senin, menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (jalinsum) wilayah Kabupaten Muratara terdapat sejumlah tempat istirahat bagi pemudik.

Tempat istirahat itu, mulai dari perbatasan antara Kabupaten Musirawas dan Muratara, seperti di SPBU Bukit Beton, SPBU Muara Rupit, SPBU Sungai Jauh dan SPBU Singkut di wilayah perbatasan Sumsel - Jambi.

"Muratara memang belum punya rest area, namun bagi pemudik yang kelelahan dalam perjalanan bisa beristirahat di SPBU-SPBU," kata Bupati Muratara Syarif Hidayat di Muara Rupit.

Ia mengatakan untuk memberikan rasa aman kepada pemudik, Pemerintah Kabupaten Muratara bekerja sama dengan Polres Musi Rawas menyiapkan beberapa titik pos pengamanan mudik.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya pos pengamanan mudik kita sediakan, di pos itu juga nantinya ada tempat untuk istirahat, dan juga ada petugas kesehatan di sana," kata Syarif.

Ia menambahkan, di sepanjang jalur mudik dalam wilayah Kabupaten Muratara juga terdapat beberapa lokasi menarik bagi pemudik untuk sekedar mengabadikan moment atau berswafoto.

Salah satunya di tugu perbatasan antara Kabupaten Musirawas dan Muratara, tepatnya di Desa Bukit Langkap, Kecamatan Karang Jaya yang sering menjadi tempat kaum mileneal foto selfi.

Tugu perbatasan itu nampaknya mempunyai daya tarik tersendiri bagi warga setempat atau pun pelintas, apalagi dilengkapi taman dan disediakan kursi untuk bersantai.

"Biasanya ramai para pelintas berhenti di tugu perbatasan itu, mereka foto-foto, sambil menikmati persawahan yang menghampar di wilayah perbatasan itu," kata Syarif.

Akbar (17), warga di lokasi perbatasan itu secara terpisah mengatakan memang banyak pelintas maupun kaum muda setempat yang sering berkumpul di tugu perbatasan tersebut.

"Sambil menunggu berbuka puasa kami sering bersantai di sini, bahkan hari-hari biasanya areal ini selalu dipadati pengunjung tiap sore, apalagi hari Minggu ramai sekali seperti tempat wisata," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Bukit Langkap Dobi Ariandi menghimbau kepada pengunjung tugu perbatasan agar ikut menjaga aset negara tersebut jangan sampai merusaknya.

"Jika mereka menganggap lokasi itu tempat berwisata kami berharap mereka bisa menjaganya, jangan sampai melakukan hal-hal yang dapat merusak fasilitas di sana," kata dia.