BMKG: Gelombang enam meter masih berpotensi terjadi tiga hari

id Gelombang tinggi,Potensi gelombang tinggi,Amsterdam,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang har

BMKG: Gelombang enam meter masih berpotensi terjadi tiga hari

Ilustrasi - Gelombang tinggi di perairan selatan Kabupaten Cilacap. (ANTARA/Sumarwoto)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini karena masih berpotensi terjadinya gelombang setinggi enam meter di beberapa wilayah di Indonesia dalam tiga hari ke depan.

Dari hasil pantauan BMKG yang diterima di Jakarta, Kamis, terdapat Pusat tekanan rendah 1000 hPa di Laut Banda. Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari Selatan-Barat dengan kecepatan 4-15 knot.

Sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 4-40 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Pulau Rotte-Kupang, Laut Timor selatan NTT, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti dan Laut Arafuru bagian barat.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut dan masyarakat diharap berhati-hati serta memperhatikan tingkat risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Wilayah-wilayah yang berpotensi gelombang tinggi 4-6 meter (sangat tinggi) berpeluang terjadi di Perairan Selatan Pulau Rotte-Kupang, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti, Laut Arafuru Bagian Barat, Laut Timor Selatan NTT dan Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT.

Beberapa wilayah yang berpotensi gelombang setinggi 2.50-4 meter (tinggi), di antaranya Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Samudra Hindia Barat Sumatra.

Juga di Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Sawu, Laut Sawu bagian Selatan, Perairan Selatan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar dan Laut Banda bagian Selatan.

Pada beberapa wilayah berpotensi terkena gelombang tinggi 1.25-2.50 meter (sedang) yang meliputi Selat Malaka, Perairan Lhokseumawe, Perairan Utara Sabang, Perairan Timur Pulau Simeulue-Kepulauan Nias, Selat Sumba dan Selat Ombai, Laut Sawu bagian Utara, Perairan Selatan Flores.

Serta di Laut Jawa bagian Timur, Selat Makassar bagian Selatan, Laut Sumbawa, Laut Natuna Utara, Perairan Selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Banda bagian Utara, Perairan Utara Kepulauan Tanimbar, Perairan Selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Barat Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian Timur dan Tengah.