Kontribusi Gojek pada perekonomian nasional capai Rp44,2 triliun

id Kontribusi Gojek pada perekonomian nasional,gojek,ekonomi indonesia,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini

Kontribusi Gojek pada perekonomian nasional capai Rp44,2 triliun

Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Manado (ANTARA) - Kontribusi Gojek pada perekonomian nasional terus menunjukkan peningkatan, pada tahun 2018 sudah mencapai Rp44,2 triliun.

"Tahun 2017, kontribusi Gojek melalui pendapatan mitranya ke perekonomian nasional baru berkisar Rp9,2 triliun, tetapi tahun ini meningkat menjadi Rp44,2 triliun," kata Vice President Corporate Affairs Gojek HQ Pasaraya, Dudi Irawan Sukendar di Manado, Rabu.

Dudi mengatakan rincian kontribusi terhadap perekonomian nasional terdiri go-ride Rp16,5 triliun, go-car Rp8,5 triliun, go-life Rp1,2 triliun dan go-food Rp18 triliun.

Sebagai star-up nasional, kata Dudi, maka yang menjadi sasaran Gojek terutama bagaimana mempertahankan keberlangsungan perusahaan serta meningkatakan kesejahteraan para mitra.

"Mitra yang bergabung dengan Gojek, saat ini bukan hanya sekadar penghasilan tambahan bagi keluarga, tetapi sudah menjadi sumber penghidupan, karena itu Gojek sangat peduli, di antaranya saat ini melalui program swadaya, yang bukan hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga berusaha menaikkan kelas para mitra Gojek," kata Dudi.

Karena perannya yang besar terhadap perekonomian nasional, kata Dudi, maka sudah selayaknya bila pemerintah ikut mendorong pertumbuhan star-up nasional.

Public Affairs Senior Associate, Guntur Arbiansyah mengatakan Gojek telah berekspansi di 206 kota di Asia Tenggara, termasuk 202 kota dan kabupaten di Indonesia.

"Gojek yang saat ini menjadi starup andalan Indonesia telah hadir di Vietnam, Singapura, Thailand dan Filipina," kata Guntur.

Gojek Group, kata Guntur memiliki misi untuk terus mengurangi friksi pada kehidupan sehari-hari dan membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan pengguna di dalam ekosistemnya di Asia Tenggara, khususnya sektor informasi dan usaha mikro kecil dan menengah(UMKM).