Pameran gelar batik nusantara targetkan 13 ribu pengunjung
Jakarta (ANTARA) - Pameran Gelar Batik Nusantara 2019 yang diadakan di JCC, Jakarta menargetkan 13 ribu pengunjung selama lima hari mulai 8 sampai 12 Mei 2019.
Ketua Panitia Gelar Batik Nusantara Wida D Herdiawan mengatakan acara yang diikuti oleh 250 stan tersebut menargetkan transaksi Rp 27,5 miliar.
"Pameran diikuti berbagai pengrajin, tidak hanya dari Jawa tetapi juga daerah-daerah lain seperti Sumatera, Ambon dan lainnya," kata dia di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan mulai pagelaran busana, lokakarya hingga pagelaran musik tradisional.
Acara yang telah digelar 11 kali tersebut juga menyediakan stan khusus pembatik berkebutuhan khusus.
Pameran batik Gelar Batik Nusantara 2019 yang diinisiasi oleh Yayasan Batik Indonesia mengangkat tema "Lestari Tak berbatas" untuk menggambarkan bahwa batik telah berkembang di berbagai daerah dan lebih dinamis.
"Batik yang sudah menjadi budaya asli masyarakat Jawa ternyata kini telah berkembang di daerah lain. Kini kita sudah mengenal ada batik Sumatera, Ambon, Papua dan lainnya," kata dia.
Kali ini pameran secara khusus menyoroti batik-batik dari Sumatera, karena menurut dia memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh batik di Jawa.
Ketua Panitia Gelar Batik Nusantara Wida D Herdiawan mengatakan acara yang diikuti oleh 250 stan tersebut menargetkan transaksi Rp 27,5 miliar.
"Pameran diikuti berbagai pengrajin, tidak hanya dari Jawa tetapi juga daerah-daerah lain seperti Sumatera, Ambon dan lainnya," kata dia di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan mulai pagelaran busana, lokakarya hingga pagelaran musik tradisional.
Acara yang telah digelar 11 kali tersebut juga menyediakan stan khusus pembatik berkebutuhan khusus.
Pameran batik Gelar Batik Nusantara 2019 yang diinisiasi oleh Yayasan Batik Indonesia mengangkat tema "Lestari Tak berbatas" untuk menggambarkan bahwa batik telah berkembang di berbagai daerah dan lebih dinamis.
"Batik yang sudah menjadi budaya asli masyarakat Jawa ternyata kini telah berkembang di daerah lain. Kini kita sudah mengenal ada batik Sumatera, Ambon, Papua dan lainnya," kata dia.
Kali ini pameran secara khusus menyoroti batik-batik dari Sumatera, karena menurut dia memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh batik di Jawa.