Massa simpatisan caleg blokir jalan negara di Muratara

id blokir jalan,massa blokir jalan negara,massa muratara blokir jalan,jalan negara,pemilu 2019,ricuh pemilu,pemilu ricuh

Massa simpatisan caleg blokir jalan negara di Muratara

Puluhan massa simpatisan caleg memblokir jalan lintas sumatera wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan menggunakan kayu, batu, tanah serta membakar ban, Senin (29/4/2019). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah /Ang/19)

....Saat ini kondisi sudah kondusif, arus lalu lintas di jalan lintas sumatera wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sudah berjalan normal kembali....
Muratara, Sumsel (ANTARA) - Pesta demokrasi pemilihan umum serentak tahun 2019 di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan diwarnai sejumlah aksi kericuhan hingga pemblokiran jalan negara oleh puluhan massa.

"Saat ini kondisi sudah kondusif, arus lalu lintas di jalan lintas sumatera wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sudah berjalan normal kembali," kata Kapolres Musi Rawas AKBP Suhendro saat dihubungi, Selasa.

Menurutnya, massa yang menutup jalan negara tersebut merupakan para simpatisan calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Muratara yang menduga adanya sejumlah kecurangan yang dilakukan penyelenggara pemilu di daerah itu.

Berdasarkan catatan pihak kepolisian, sejak 29 April 2019 lalu hingga hari ini sudah empat kali massa simpatisan caleg memblokir jalan negara di wilayah Kabupaten Muratara yang merupakan akses penghubung antar provinsi tersebut.

Pertama, pemblokiran jalan terjadi Senin (29/4) di Kelurahan Muara Rupit, kemudian Sabtu (4/5) terjadi lagi di lokasi yang berbeda, yakni di Desa Maur Baru dan Desa Lesung Batu dan terbaru di Desa Batu Gajah Baru, Senin (6/5).

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Muratara, Munawir menyatakan, setiap adanya dugaan kecurangan dalam pemilu tentu ada mekanisme atau prosedur yang harus ditempuh untuk mengungkapkannya.

"Semuanya ada mekanismenya untuk mengungkapkan itu, kita tidak bisa hanya sebatas menduga atau berasumsi, setiap laporan kami terima, kalau memenuhi unsur formil dan materil, kita tindaklanjuti," katanya.

Kericuhan hingga aksi pemblokiran jalan yang terjadi saat ini karena sejumlah caleg dan simpatisannya mencurigai adanya dugaan kecurangan yang terjadi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

"Kericuhan itu bermula saat rekapitulasi perolehan suara di tingkat PPK Kecamatan Rupit, setelah itu kericuhan berbuntut panjang, massa caleg saling balas menutup jalan," ujarnya.