Jasa Marga diskusikan rencana akuisisi jalan tol milik Waskita Karya

id Tol trans jawa,jasa marga,akusisi waskita karya,jalan tol,waskita karya

Jasa Marga diskusikan rencana akuisisi jalan tol milik Waskita Karya

Illustrasi: Sejumlah kendaraan bermotor melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Salatiga-Kartasura di Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom).

Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga Tbk mengaku masih mendiskusikan rencana akuisisi beberapa ruas jalan tol Trans Jawa milik PT Waskita Karya Tbk dengan perseroan itu serta sejumlah calon investor.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2018 di Jakarta, Senin, mengatakan pembicaraan dengan calon investor lain dilakukan lantaran perusahaan yang mengoperasikan jalan tol itu tidak akan berinvestasi secara tunggal.

"Kami masih tetap berkoordinasi dengan Waskita mengenai ruas Tol Trans Jawa. Sudah ada pembicaraan-pembicaraan bersama Waskita dan calon-calon investor lainnya karena kemungkinan kami juga akan masuk tidak sendirian tapi bersama investor lainnya," ujarnya.

Desi menuturkan diskusi dengan Waskita Karya belum pada keputusan mengenai besaran nilai akuisisi. Namun ia mengatakan perseroan akan masuk sebagai minoritas terlebih dahulu mengingat banyak ruas yang langsung beroperasi.

"Jadi untuk kepentingan operasional Trans Jawa efisien, kami berniat untuk ambil tapi sebagai minority," katanya.

Menurut Desi, akuisisi ruas Tol Trans Jawa dilakukan untuk mendukung kenyamanan bagi para pengguna jalan. Perusahaan pelat merah itu ingin memaksimalkan operasional perusahaan di jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa itu.

"Karena kompetensi operasi itu adanya di Jasa Marga, kami bisa handle sepenuhnya sehingga nanti manfaat yang diterima bagi masyarakat sendiri bahwa operasional berjalan efektif dan efisien," katanya.

Sebanyak 18 ruas tol yang dimiliki Waskita Karya akan dijual seluruhnya secara bertahap. Ruas tol tersebut di antaranya Tol Trans-Jawa yang sudah selesai.

Opsi "menjual" atau melakukan divestasi itu dipilih Waskita Karya sebagai skema untuk menyelesaikan utang berbunga yang dimiliki perseroan.