Tingkat pengangguran terbuka di Sumsel turun 0,03 persen

id Bps,Pengangguran,tingkat pengangguran,pengangguran sumsel

Tingkat pengangguran terbuka di Sumsel turun 0,03 persen

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih (paling kanan). (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Tingkat pengangguran terbuka di Sumatera Selatan pada Februari 2019 mencapai 3,99 persen, mengalami penurunan dibandingkan Februari 2018 sebesar 4,02 persen atau turun 0,03 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Senin, mengatakan, selama periode Februari 2018-Februari 2019 terdapat 7 (tujuh) lapangan usaha mengalami peningkatan penyerapan penduduk bekerja, yaitu pertanian, pertambangan, listrik, gas dan air, perdagangan, angkutan dan komunikasi, aktivitas keuangan dan real estate, dan jasa lainnya.

"Data ini cukup menggembirakan, artinya meski Sumsel dihadapkan persoalan penurunan harga karet tapi faktanya tingkat pengangguran terbuka itu turun," kata dia.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2019 sebanyak 4,34 juta orang, berkurang sebanyak 28,6 ribu orang atau turun sebesar 0,66 persen dibandingkan Februari 2018.

Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2019 mencapai 4,17 juta orang, berkurang sebanyak 26,2 ribu orang atau turun sebesar 0,63 persen dibandingkan keadaan Februari 2018

Sementara itu, berdasarkan jumlah jam kerja keadaan Februari 2019 dari 4,17 juta penduduk yang bekerja sebanyak 2,65 juta orang atau sebesar 63,53 persen bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari sama dengan 7 jam per minggu mencapai 90,5 ribu orang atau sebesar 2,17 persen

Khusus keadaan Februari 2019, penduduk bekerja berpendidikan tamat SD ke bawah masih mendominasi penyerapan lapangan kerja sebesar 43,12 persen. Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) terus berupaya menekan tingkat pengangguran. Terbukti pada 2018, angka pengangguran di Sumsel mengalami penurunan.

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan pada 2017, pengangguran di Sumsel mencapai 181 ribu orang atau 4,29 persen dari total populasi penduduk. Sedangkan pada 2018 turun menjadi 109 ribu atau 4,02 persen.

Penumpang pengangguran tertinggi berdasarkan tingkat pendidikan adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,21 persen. Kemudian disusul lulusan SMA mencapai 7,66 persen. Sedangkan untuk lulusan perguruan tinggi sebesar 4,53 persen.

Hal ini dikarenakan pencari kerja yang terdidik lebih cenderung memilih pekerjaan. Akibatnya terjadi ketidaksesuaian antara jumlah kesempatan dengan kebutuhan kerja.

"Kemudian rendahnya daya saing akibat keterampilan tidak sesuai dengan permintaan pasar dan lain sebagainya," kata dia.