Ratusan anak-anak 'perang' petasan di Benteng Kuto Besak Palembang

id Perang petasan,Serba serbi ramadhan,Hari pertama ramadhan,BKN palembang,Anak-anak bermain petasan,Asmara subuh

Ratusan anak-anak 'perang' petasan di Benteng Kuto Besak Palembang

Sejumlah remaja melakukan tradisi Asmara subuh dengan bermain petasan di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang,Sumsel. (ANTARA/Feny Selly/Ang)

....Sudah jadi kebiasaan di sini tempat masyarakat bermain petasan. Dilarang juga percuma tidak akan mempan....
Palembang (ANTARA) - Ratusan anak-anak terlibat 'perang' petasan dan membuat asap beraroma menyengat memenuhi pelataran Benteng Kuto Besak Kota Palembang di hari pertama Bulan Ramadhan 1440 Hijriah.

Pantauan Antara, Senin pagi, ribuan masyarakat yang mayoritas anak-anak dan remaja berkumpul di Benteng Kota Besak (BKB) sejak sebelum sholat subuh, nampak anak-anak usia sekolah dasar secara berkelompok saling melempar petasan ke sembarang arah sehingga sangat membahayakan meski petasan berdaya ledak kecil.

"Sudah jadi kebiasaan di sini tempat masyarakat bermain petasan. Dilarang juga percuma tidak akan mempan," kata salah seorang petugas kebersihan area BKB, Rosidi.
 
Sejumlah remaja menggelar 'pesta' petasan usai sahur di BKB.  (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar)

Menurutnya perang petasan sudah jadi seperti tradisi yang selalu dilakukan setiap awal Bulan Ramadhan, namun ia menyebut perang petasan di BKB tahun ini kurang ramai dibanding tahun 2018.

Ulah anak-anak tersebut menyulitkan petugas yang ingin membersihkan pelataran BKB karena khawatir terkena petasan, selain itu perang petasan juga menyisakan sampah-sampah kertas.

Maraknya anak-anak bermain petasan lantaran harganya yang sangat murah, seperti petasan korek bisa didapatkan dengan Rp5.000 per bungkus isi 100 batang, petasan 'santak' Rp10.000 per bungkus isi 50 batang dan petasan disko Rp5.000 per butir.

Petasan-petasan tersebut dijual oleh para pedagang di bawah Jembatan Ampera, umumnya mereka menyediakan ribuan petasan berbagai jenis, bahkan di antara penjual petasan ada yang berusia 14 tahun.

"Saya datang sebelum subuh ke sini, sangat banyak yang membeli petasan terutama anak-anak usia sekolah dasar laki-laki maupun perempuan, karena berkelompok jadi mereka belinya patungan," ujar salah seorang penjual petasan, Gilang Arman.

Gilang mengaku setiap tahun berjualan petasan pada hari pertama Ramadhan, ia bisa meraup untung bersih hingga Rp200.000 dari ribuan petasan yang dijual.

Tidak nampak petugas keamanan dari pihak terkait yang mengawasi ataupun menertibkan perang petasan tersebut, membuat para penjual petasan bebas berjualan dan anak-anak tak terbendung melemparkan petasan di mana saja.