Polda selidiki terbakarnya Kantor Camat Gunungsitoli Sumut

id kantor camat, gunungsitoli terbakar, berita gunungsitoli, berita sumut,pemilu 2019

Polda selidiki terbakarnya Kantor Camat Gunungsitoli Sumut

Tim Laboratorium dan Forensik Polda Sumut sedang menyelidiki penyebab terbakarnya Kantor Camat Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli (Antara Sumut/Irwanto)

Gunungsitoli (ANTARA) - Tim Laboratorium dan Forensik Polisi Daerah Sumatera Utara menyelidiki asal api yang membakar Kantor Camat Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Sabtu pagi yang juga menghanguskan logistik pemilu yang sebelumnya tersimpan di kantor camat tersebut.

"Kita belum bisa memastikan penyebab Kantor Camat Gunungsitoli terbakar dan juga logistik pemilu yang turut terbakar di sana. Masih diselidiki penyebabnya," kata Kapolres Nias AKBP .Deni Kurniawan, di Gunungsitoli, Sabtu.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi awal yang diperoleh dari lapangan, api yang membakar kantor Camat Gunungsitoli mulai membesar Sabtu dini hari sekitar pukul 03.40 WIB

Personel Polres Nias yang sedang berjaga melihat api mulai membesar langsung menghubungi pemadam kebakaran dan sempat menyelamatkan fomulir DA A1 dan satu unit laptop.

Atas insiden tersebut tidak ada korban jiwa atau terluka, tetapi sejumlah kotak suara Pemilu dan bangunan kantor camat Gunungsitoli terbakar.

"Mengenai isu ada unsur kesengajaan atau pelemparan bom molotov tim labfor sedang melakukan pemeriksaan di lokasi yang terbakar," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gunungsitoli Firman Gea mengungkapkan, kotak suara yang terbakar di kantor camat tersebut ada sebanyak 844 kotak suara.

Kotak suara yang terbakar adalah kotak suara dari TPS sebanyak 825 kotak suara dan kotak suara untuk PPK sebanyak 19 kotak suara.

Selain kotak suara, perlengkapan pemilu yang ada di dalam kotak suara juga ikut terbakar dan yang sempat diselamatkan hanya formulir DA A1 dan satu unit laptop PPK.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menyelidiki penyebab terbakarnya kantor itu," katanya.