Jakarta (ANTARA) - Indonesia, yang bulan ini menjadi Presiden DK-PBB, perlu segera mengagendakan sidang darurat untuk membahas kejadian di Venezuela.
"Apa yang terjadi di Venezuela perlu dibahas dalam agenda DK-PBB karena dapat mengancam perdamaian internasional," kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana dalam keterangan kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Hal ini, lanjut dia, karena ada kemungkinan peran dari negara lain ataupun unsur yang di dalamnya yang terlibat dalam kudeta gagal di Venezuela.
Ia mengatakan berbagai kepala pemerintahan telah menyuarakan apa yang terjadi di Venezuela.
"Agar tidak menjadi ketegangan baru bagi keamanan internasional, wajar bila Indonesia meminta anggota DK-PBB untuk membahas apa yang terjadi di venezuela," ujar Hikmahanto.
Sebagai anggota terpilih DK PBB, Indonesia memegang jabatan Presiden DK PBB pada Mei tahun ini, setelah jabatan tersebut dipegang oleh Jerman sepanjang April 2019.
Setiap anggota DK PBB berdasarkan urutan alfabet diberikan kesempatan untuk menjabat dan memimpin persidangan DK PBB selama satu bulan.
Berita Terkait
Indonesia jadi medan tarik-menarik antara Rusia-AS terkait Ukraina
Kamis, 24 Maret 2022 15:38 Wib
Normalisasi sejumlah negara dengan Israel, kado pahit bagi Palestina
Minggu, 27 Desember 2020 19:05 Wib
Kapal China di "ZEE" tidak berarti masuk wilayah kedaulatan Indonesia
Selasa, 15 September 2020 11:35 Wib
Pemerintah harus melindungi ABK di kapal berbendara China
Kamis, 7 Mei 2020 19:11 Wib
Banyak spekulasi siapa pengganti Kim Jon Un yang dikabarkan meninggal dunia
Minggu, 26 April 2020 14:11 Wib
WNI eks-ISIS telah kehilangan kewarganegaraannya
Kamis, 6 Februari 2020 16:00 Wib
Pemerintah diminta pertimbangkan dua hal terima WNI eks ISIS
Rabu, 5 Februari 2020 10:37 Wib
Hikmahanto : Perkuat peran kapal "coast guard" Indonesia di Natuna
Kamis, 16 Januari 2020 14:48 Wib