Sumsel dorong tiap kabupaten memiliki produk hortikultura unggulan

id holtikultura,bawang,bawang merah,bawang putih,bank indonesia,inflasi

Sumsel dorong tiap kabupaten memiliki produk hortikultura unggulan

Dokumen - Buah melon yang siap dipanen, merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, jika dikelola dengan baik dan menarik. (ANTARA News Babel/Eko SR)

....Daerah-daerah yang bisa dikembangkan, ya sebaiknya dikembangkan apalagi memang memiliki potensi alam yang mendukung, terserah saja polanya....
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong tiap-tiap kabupaten memiliki produk unggulan hortikultura untuk setidaknya dapat memenuhi kebutuhan sendiri atau tidak lagi tergantung impor dari daerah lain.

Staf Khusus Bidang Keuangan, Ekonomi, dan Perbankan Asfan Fikri Sanaf di Palembang, Rabu, mengatakan, upaya-upaya ini sama artinya dengan upaya menekan inflasi karena jika semua produk holtikultara diimpor dari daerah lain maka akan berbiaya tinggi.

“Daerah-daerah yang bisa dikembangkan, ya sebaiknya dikembangkan apalagi memang memiliki potensi alam yang mendukung, terserah saja polanya. Bisa seperti inkubator atau stimulus, atau lainnya,” kata Asfan.

Asfan merujuk langkah yang telah dilakukan Bank Indonesia dalam menggendalikan inflasi dengan membuka pertanian bawang merah di Musi Rawas dan bawang putih di Pagaralam.

Sebaiknya, kabupaten-kabupaten yang memiliki potensi serupa segera memanfaatkan program Bank Indonesia ini. Jika sudah berjalan dengan baik, Asfan menilai akan lebih baik menggunakan sistem pertanian plama-inti.

“Petani hanya sediakan lahannya, bibit dan pembelian produk pertanian dilakukan semuanya oleh inti. Dan harganya harus pantas. Yang disayangkan itu jika panen petani ini jelek karena bibit kurang bagus dan harga dipermainkan,” kata Asfan.

Skema plasma-inti ini sudah dikembangkan pada peternakan plasma boiler yangmana, peternak hanya menyediakan kandang sementara kebutuhan lainnya disupport oleh peternak intinya.

Apabila tidak mau dalam skema plasma-inti, petani dapat meminta bantuan bibit dari pemerintah sementara untuk biaya produksinya melalui pinjaman perbankan.

Menurut Asfan, cara-cara ini sangat efektif untuk mengendalikan harga dalam kaitannya pengendalian inflasi.

Berdasarkan teori, terbentuknya harga barang/jasa itu karena produsen, tata niaga dan konsumen. Sejauh ini yang paling relevan dikontrol atau diintervensi itu di sisi produsen. “Saya berharap Tim Pengendali Inflasi Daerah itu bekerjanya bukan hanya menjelang Ramadan atau Idul Fitri saja, tapi sepanjang tahun,” kata dia.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan sektor pertanian holtikultura di Sumsel ini sebenarnya jauh lebih menjanjikan dibandingkan sektor perkebunan karet dan sawit.

Berdasarkan data BPS disebutkan bahwa nilai tukar petani holtikultura di Sumsel selalu di atas angka 100 yang artinya petani tersebut meraup keuntungan.

“Seperti bawang merah itu, sangat dibutuhkan di Sumsel karena sejauh ini 90 persen diimpor dari Jawa. Tapi pertanian bawang merah di sini masih sedikit dan perlu didorong,” kata dia.