BI akan kurangi jadwal penukaran uang cacat dan rusak

id Bank Indonesia, penukaran uang rusak,uang rusak dan cacat,uang kertas

BI akan kurangi jadwal penukaran uang cacat dan rusak

Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) BI Kantor Perwakilan Surakarta Bakti Artanta saat memberikan keterangan kepada wartawan (Antara/Aris Wasita)

Solo (ANTARA) - Bank Indonesia akan mengurangi jadwal penukaran uang cacat ditarik dan rusak (CDR) selama jelang Lebaran untuk memaksimalkan penukaran uang baru.

"Selama periode 13-29 Mei 2019, penukaran uang CDR hanya kami buka setiap hari Senin," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) BI Kantor Perwakilan Surakarta Bakti Artanta di Solo, Senin.

Selanjutnya, dikatakannya, di luar hari Senin penukaran hanya fokus untuk uang baru. Ia mengatakan layanan penukaran uang baru ini dilakukan setiap hari selama jam kerja.

"Pada prinsipnya pembatasan penukaran uang CDR ditujukan untuk mengurangi kepadatan saat penukaran uang baru dilakukan," katanya.

Sementara itu, terkait dengan penukaran uang baru, pihaknya akan melakukannya dengan tiga sistem, yaitu penukaran di dalam kantor baik di loket BI maupun loket perbankan, layanan penukaran di luar kantor yaitu kas keliling, dan akan ada penukaran bersama yang berlokasi di Benteng Vastenburg.

"Kami juga akan melibatkan lebih banyak perbankan untuk kebutuhan penukaran uang baru. Pada tahun ini kami ada kontrak dengan Perbarindo yaitu akan memperbanyak keterlibatan jumlah BPR/BPRS untuk penukaran uang baru, yaitu dari 8 BPR/BPRS menjadi 30 BPR/BPRS," katanya.

Selain itu, jika pada tahun lalu pihaknya hanya menunjuk satu Kantor Pegadaian untuk ikut melayani penukaran uang, nantinya akan ada 10 Kantor Pegadaian membuka layanan yang sama.

"PT Pos juga, untuk 'pilot project' ini ada empat Kantor PT Pos yang kami tunjuk," katanya.

Ia mengatakan nantinya juga akan membuka layanan penukaran uang di "rest area" atau tempat peristirahatan jalan tol, tepatnya di KM 519 A dan 519 B.

"Di 'rest area' ini masing-masing akan ada BI dan dua bank yang melayani maksimal 75 penukar dengan perhitungan per penukar Rp4,4 juta," katanya.