Ambisi Asa Everton ke Liga Europa buyar setelah dihambat Crystal Palace

id Everton, Crystal Palace, Liga Europa,Crystal,klub inggris,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan

Ambisi Asa Everton ke Liga Europa buyar setelah dihambat Crystal Palace

Pemain Everton Kurt Zouma memberi applaus kepada penonton setelah ditahan seri 0-0 oleh Crystal Palace, 28 April 2019 (Reuters/PETER CZIBORRA)

Jakarta (ANTARA) - Ambisi dan harapan Everton finis urutan ketujuuh atau tempat terakhir kualifikasi Liga Europa buyar seketika setelah ditahan seri 0-0 oleh Crystal Palace di Selhurst Park dalam pertandingan Liga Premier, Sabtu malam tadi.

Masuk gelanggang dengan bekal empat kali menang dari lima laga terakhirnya, termasuk 4-0 melawan Manchester United, Everton tampil jauh lebih bagus pada babak pertama tetapi tidak bisa mengonversi 11 peluang mereka menjadi gol.

Setelah jeda, Everton terus menekan sampai kemudian Dominic Calvert-Lewin melepaskan tendangan yang tipis menyamping tiang gawang. Everton nyaris menciptakan gol pada menit ke-54 ketika tendangan keras Bernard gagal merobek gawang lawan.

Kiper Palace Vicente Guaita melakukan penyelamatan gemilang ketika mementahkan upaya pemain pengganti Cenk Tosun. Tuan rumah tidak bernafsu menyerang karena puas dengan hasil seri mengingat selama musim ini cuma bisa menang empat kali di kandang sendiri.

Satu poin yang didapatkan dari pertandingan ini membuat Everton menyalip Watford berkat unggul selisih gol, ke posisi delapan. Tetapi mereka kini empat poin di bawah Wolverhampton Wanderers yang menempati urutan ketujuh, sedangkan Palace tetap pada urutan ke-12.

"Kami pantas menang tetapi bukan berarti tidak menghormati Crystal Palace," kata Manajer Everton Marco Silva kepada BBC seperti dikutip Reuters.

Sedangkan Manajer Crystal Palace Roy Hodgson lega timnya terhindar dari kekalahan. "Saya senang mendapatkan satu poin. Saya kira Everton bermain bagus. Mereka jauh lebih kompak ketika menguasai bola," kata Hodgson seperti dilaporkan Reuters.