Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah memastikan pasokan bahan pangan selama Ramadhan 1440 H, termasuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan pangan.
"Lazimnya, selama Ramadhan dan saat Idul Fitri, akan terjadi lonjakan permintaan bahan pangan sekitar 20 persen hingga 30 persen, baik bahan pangan segar atau olahan," kata Tulus melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Karena itu, Tulus mengatakan meminta Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memastikan pasokan bahan pangan cukup sampai Idul Fitri.
Menurut Tulus, pemerintah harus mampu menjaga kelancaran arus distribusi barang, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar karena gangguan distribusi.
"Kementerian Perdagangan harus mampu mengendalikan pelaku pasar besar, agar tidak menjadikan momen bulan puasa untuk mengeksploitasi konsumen dengan kenaikan harga yang ugal-ugalan," tuturnya.
Tulus mengatakan pengendalian pasar secara ketat, termasuk menjaga kelancaran arus distribusi barang, berkontribusi baik terhadap harga bahan pangan.
Bila pemerintah berniat melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga, Tulus meminta sasarannya harus jelas dan terukur.
"Ukurannya bukan seberapa banyak komoditas yang dilepas ke pasar, tetapi seberapa banyak masyarakat rentan yang akan terdampak dari operasi pasar tersebut. Operasi pasar jangan hanya menjadi proyek saja," katanya.
Berita Terkait
Pertamina Sumbagsel tebar layanan tambahan BBM di jalur potensial
Kamis, 4 April 2024 23:30 Wib
Satgas Pangan Polri sebut bahan pokok di Sumsel mencukupi jelang Lebaran
Rabu, 3 April 2024 9:28 Wib
Pertamina gelar uji ulang tera SPBU di OKU Raya
Selasa, 2 April 2024 19:59 Wib
Pertamina siagakan Satgas RAFI 2024 di OKU Raya
Selasa, 2 April 2024 6:54 Wib
Polres OKU gencarkan sidak SPBU
Senin, 1 April 2024 19:41 Wib
Pj Bupati Bangka ultimatum penimbun bahan pokok
Sabtu, 2 Maret 2024 21:25 Wib
OKI atasi kenaikan harga bahan pokok melalui pasar murah
Kamis, 22 Februari 2024 8:42 Wib
Program Bedah Rumah Prabumulih jadi bahan studi tiru daerah lain
Minggu, 18 Februari 2024 23:26 Wib