Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menargetkan cakupan akses aman air minum di Indonesia akan mencapai 75 persen pada 2019, meningkat dibandingkan capaian cakupan air minum sebesar 73 persen pada tahun sebelumnya.
"Program untuk meningkatkan akses air minum kepada masyarakat akan lebih besar lagi tidak hanya dengan dana APBN tetapi juga investasi swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Melalui KPBU diharapkan target 10 juta sambungan air minum baru sebagaimana arahan Bapak Wapres Jusuf Kalla bisa tercapai," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Jumat.
Menurut Basuki Hadimuljono, selain perlunya penambahan sambungan rumah baru melalui jaringan pipa PDAM, jaringan pipa yang ada dan sudah berusia lama juga perlu direvitalisasi.
"Sebenarnya air yang keluar dari water treatment adalah air layak minum. Namun menjadi tidak layak karena kemudian melalui pipa yang setelah melewati pipa yang berkarat dan bocor," ucapnya. Selain itu, lanjut dia, juga masih terjadi kehilangan air akibat pengambilan secara ilegal.
Sebagaimana diwartakan, Kementerian PUPR terus meningkatkan akses air melalui berbagai program seperti memperbanyak jumlah tampungan air dan normalisasi sungai.
Menteri Basuki menjelaskan bahwa program Kementerian PUPR diarahkan agar semua orang mendapatkan akses air. Dari total anggaran Kementerian PUPR tahun 2019 sebesar Rp110,73 triliun, alokasi anggaran sumber daya air sebesar Rp39,7 triliun.
Potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun di mana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik per tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” paparnya.
Hingga tahun 2018, sebanyak 55 dari program pembangunan 65 bendungan sudah dalam tahap konstruksi, 14 di antaranya sudah rampung. Pada tahun 2019 akan diselesaikan lagi sebanyak 15 bendungan sehingga akan selesai 29 bendungan.
“Tahun 2019 juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru. Ditargetkan seluruhnya tahun 2022 pembangunan 65 bendungan tersebut rampung seluruhnya,” ujar Basuki Hadimuljono.
Berita Terkait
Pak Bas targetkan Tol Palembang-Betung rampung 2025
Jumat, 19 April 2024 9:02 Wib
Pj Bupati Banyuasin ajukan pembangunan infrastruktur ke Kementerian PUPR
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
Akhir 2024 Bendungan Tiga Dihaji Sumsel ditargetkan rampung
Senin, 15 April 2024 18:15 Wib
Menteri PUPR sebut menanti empal gentong dan pempek untuk Lebaran
Rabu, 10 April 2024 11:04 Wib
Menteri PUPR sebut potensi tol fungsional di Sumatera sepanjang 134,67 km
Selasa, 2 April 2024 13:13 Wib
Kunjungi Kementerian PUPR, Pj Bupati Banyuasin sampaikan kebutuhan infrastuktur daerah
Sabtu, 23 Maret 2024 13:57 Wib
Menteri Basuki: Rumah dinas menteri di IKN lebih kecil dari di Widya Chandra
Rabu, 13 Maret 2024 14:08 Wib
Menteri PUPR: Progres IKNTahap 1 capai 74,8 persen per 15 Februari
Kamis, 22 Februari 2024 13:00 Wib