Sumsel tekan angka kemiskinan menjadi satu digit

id Angka kemiskinan sumsel,E-sumsel,Bappeda sumsel,gubernur sumsel,herman deru,tekan kemiskinan,pengentasan kemiskinan

Sumsel tekan angka kemiskinan menjadi satu digit

Arsip - Gubernur Sumsel Herman Deru menyerahkan sertifikat kesehatan tumbuhan ke eksportir kopi pada pelepasan ekspor di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Jumat (15/3). (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/Ang/19)

....Kami menargetkan angka kemiskinan salam dua tahun ke depan menjadi satu digit, artinya di bawah 10 persen...,
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berupaya menekan prosentase angka kemiskinan menjadi satu digit pada 2020 dengan mengintegrasikan program kesejahteraan mengacu pada Sistem Informasi Gerakan Terpadu Serentak.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan saat ini angka kemiskinan di Sumsel mencapai 12,06 persen atau 1,06 juta dari 8 jutaan penduduk.

"Kami menargetkan angka kemiskinan salam dua tahun ke depan menjadi satu digit, artinya di bawah 10 persen, untuk itu kami sudah menyiapkan 5 arah prioritas menuju 2020 untuk mengentaskan masalah kemiskinan," ujar Herman Deru setelah pembukaan Musrenbang Provinsi Sumsel.

Menurutnya 5 prioritas tersebut pertama, pembangunan sumber daya manusia dengan ekonomi kerakyatan dan kualitas tata kelola pemerintahan.

Kedua penguatan konektifitas, infrastruktur dan energi dengan membangun jalan-jalan poros utama sampai menghubungkan semua kabupaten/kota, termasuk mengambil alih sebagian jalan kabupaten/kota menjadi jalan provinsi, sebab sejak tahun 2000 terdapat peningkatan daerah otonomi baru hingga 50 persen, sehingga banyak wilayah pemekaran belum terhubung.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pengurangan kemiskinan dengan memudahkan akses permodalan serta bantuan sosial tepat sasaran, ia meminta bank daerah maupun bank perkreditan rakyat setempat memberikan permodalan kepada masyarakat dengan bunga yang tidak membebani UMKM.

"Keempat, peningkatan kedaulatan pangan dan kualitas lingkungan hidup dengan fasilitasi di bidang perikanan, pertanian serta perkebunan, Sumsel ini banyak hasil alamnya tapi belum terfasilitasi dengan baik, akibatnya kesejahteraan juga masih kurang," jelas Herman Deru.

Kelima, stabilisasi keamanan dan kehidupan beragama, ia meminta peran Forum Kerukunan Umat Beragama ditingkatkan secara intensif dengan mendatangi masyarakat serta menggandeng TNI-Polri, karena upaya peningkatan ekonomi erat kaitanya dengan stabilitas keamanan.

Selain itu, dalam setiap perencanaan pembangunan yang melibatkan anggaran harus melalui aplikai e-sumsel agar dapat di monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai komitmen menciptakan pemerintahan yang bersih.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Sumsel, Ekowati Retno Ningsih, mengatakan agar semua program tepat menyasar penduduk miskin maka data perencanaan mengacu pada Sistem Informasi Gerakan Terpadu (Sigertak)

"Sigertak memuat informasi warga miskin di Sumsel berdasarkan nama, alamat dan foto, sehingga akurat serta tidak merepotkan OPD dalam mencari calon penerima bantuan atau permodalan," ujar Ekowati Retno Ningsih.

Selain itu Sigertak memuat sekitar 80an variabel data diri seperti data penyakit, keluarga dan riwayat pendidikan, semua data terus di perbarui minimal setahun sekali.

Secara prosentase, di Sumsel terdapat dua wilayah kantung kemiskinan, yakni Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara, namun secara angka Kota Palembang menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan.

Diharapkan melalui Sigertak tersebut, tidak ada lagi program bantuan salah sasaran yang bisa menghambat target satu digit penurunan angka kemiskinan, mengingat pertumbuhan ekonomi Sumsel pada 2018 sebesar 6,04 persen, lebih tinggi dari nasional 5,17 persen.