Kota Sukabumi baru tiga SMP laksanakan UNBK mandiri

id UNBK ,Kota Sukabumi,UNBK Mandiri ,Disdikbud Kota Sukabumi,Laboratorium Sekolah,UNBK,UNBK SMP,USBN,unbk 2019

Kota Sukabumi baru tiga SMP laksanakan UNBK mandiri

Pelaksanaan UNBK di SMP Negeri I Kota Sukabumi, Jawa Barat yang sudah dilansanakan secara mandiri. (Foto: Aditya Rohman/Antaranews).

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Baru tiga sekolah tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Kota Sukabumi, Jawa Barat yang bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri atau tidak numpang ke sekolah lain.

"Tiga SMP tersebut yakni SMPN I, SMPN 13 dan SMPN 15 dari total 16 SMP negeri dengan jumlah pelajar yang mengikuti UNBK sebanyak 6.522 orang dengan rincian 5.345 pelajar SMP dan 1.177 pelajar MTs," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, sejauh ini pelaksanaan UNBK berjalan dengan lancar dan aman meskipun mayoritas SMP maupn MTs menumpang di beberapa SMA yang sudah memiliki laboratorium komputer sendiri.

Belum tersedianya laboratorium komputer di 13 SMP negeri tersebut tidak menjadi penghambat, namun harus diakui untuk membuat lab itu membutuhkan biaya yang besar. Tapi pada tahun ini beberapa SMPN mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk dibuatkan laboratorium komputer.

Maka dari itu, pihaknya berharap tahun depan ada bantuan dari Pemprov Jabar agar seluruh SMPN bisa melaksanakan UNBK di sekolahnya masing-masing, sehingga tidak perlu lagi meminjam tempat ke sekolah lain.

"Kesiapan untuk penyediaan laboratorium komputer yang masih kurang, sehingga pelaksanaan UNBK harus dilakukan di sekolah lain. Tetapi ini tidak mengganggu psikologis pelajar karena jauh hari sebelum dilaksanakan ujian nasional mereka sudah mendapatkan pelatihan dari sekolah," tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengatakan selama tiga hari pelaksanaan UNBK tidak ada gangguan, bahkan pihak PLN dan provider penyedia jaringan internet menjamin selama pelaksanaan ujian ini pasokan listrik dan internet aman.

"Jadi tidak akan ada hambatan dalam pelaksanaannya, kecuali terjadi kejadian yang tiba-tiba seperti bencana alam," katanya.