Pemkot Palembang tingkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak

id ibu dan bayinya,dinas kesehatan,kesehatan ibu dan anak,kesehatan anak,anak

Pemkot Palembang tingkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak

Dokter memberikan suntikan vaksin Measles Rubella (MR) pada anak di Fasilitas Kesehatan (Faskes) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Talang Ratu Palembang,Sumsel, Rabu (12/9). Selama Agustus dan September 2018 Dinas Kesehatan Kota Palembang menargetkan pemberian Vaksin MR bagi 400.000 anak. ANTARA FOTO/Feny Selly/18

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan terus mendorong Dinas Kesehatan setempat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Peningkatan kesehatan tersebut perlu terus ditingkatkan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Bumi Sriwijaya ini yang tergolong masih cukup tinggi, kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Kamis.

Dia menambahkan, angka kematian ibu dan anak di kota ini masih cukup tinggi, untuk mengatasi masalah tersebut akan lebih ditingkatkan perhatian terutama terhadap ibu hamil dan balita.

"Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah nasional yang menjadi perhatian utama pihaknya karena sangat menentukan Sumberdaya Manusia (SDM) generasi yang akan datang," ujarnya.

Untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan ibu dan anak di kota ini, selain mengoptimalkan kinerja jajaran Dinas Kesehatan, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak dalam menangani kasus kematian ibu dan bayi.

Kemudian pihaknya juga berupaya meningkatkan pemahaman tentang penanganan kasus kematian ibu dan bayi bagi bidan dan tenaga kesehatan terutama bidan sub-koordinator Puskesmas dengan kegiatan Audit Maternal Perinatal.

Penanganan masalah KIA tidak mungkin bisa dilakukan petugas Dinas Kesehatan saja tanpa dukungan pihak lain dan masyarakat secara umum, karena penanganan masalah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan.

Penanganan masalah KIA diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak agar angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dapat ditekan seminimal mungkin, ujar wakil wali kota.