Pelaku pasar proyeksikan IHSG menuju 7.100 poin

id Indeks Harga Saham Gabungan,Pelaku pasar modal,ihsg,pasar saham,investasi

Pelaku pasar proyeksikan IHSG menuju 7.100 poin

CEO PT Arah Investasi Mandiri Hendra Martono Liem menjawab pertanyaan sejumlah pewarta di Jakarta, Kamis (18/4/2019) (ANTARA/Zubi Mahrofi)

Jakarta (ANTARA) - Pelaku pasar modal Hendra Martono Liem memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2019 ini berpotensi menuju level 7.100 poin.

"Akhir tahun IHSG berpotensi menuju ke arah 7.100 poin," ujar Hendra Martono Liem yang juga CEO PT Arah Investasi Mandiri di Jakarta, Kamis.

Sementara itu tercatat, IHSG pada Kamis (18/4) ini ditutup menguat 25,68 poin atau 0,4 persen ke posisi 6.507,22.

Menurut dia, arah positif pergerakan IHSG itu seiring dengan harapan investor terhadap program infrastruktur yang sedang berjalan kembali berlanjut.

"Pasar merespon kemungkinan besar petahana menang," katanya.

Respon pasar itu merujuk pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menunjukan pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia mengatakan pembangunan infrastruktur cukup berdampak positif terhadap saham-saham yang bergerak di sektor konstruksi dan keuangan.

"Saham kontruksi memiliki bobot sekitar 11 persen terhadap IHSG, dan finance sekitar 23,82 persen," kata Hendra Martono Liem.

Equity Strategist DBS Group Research, Joanne Goh dalam risetnya, menyebutkan pemodal akan memberikan tanggapan positif terhadap hasil awal hitung cepat Pemilu yang menunjukkan kembali terpilihnya petahana.

"Pemodal dapat mengetahui apa yang bisa diharapkan berdasarkan atas rekam jejak periode pertama Presiden Joko Widodo. Pembangunan infrastruktur akan berlanjut, disertai rencana lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia," paparnya.

DBS menegaskan peringkat "overweight" untuk Indonesia, dan memproyeksikan target IHSG dari sebelumnya 6.500 menjadi 6.900 poin dalam 12 bulan ke depan.

Berbagai sektor yang akan mendapat manfaat selama masa jabatan baru Jokowi akan mencakup sektor terkait infrastruktur, seperti, konstruksi, jalan tol, dan semen.

Selain itu, DBS Group Research juga memiliki pandangan positif untuk sektor properti, dengan asumsi, Jokowi dapat meningkatkan investasi dan manufaktur. Perusahaan milik negara sektor energi dan perbankan, juga akan mendapat manfaat.