Alasan Film "Kucumbu tubuh indahku" tak mungkin diboikot

id Kucumbu Tubuh Indahku,produser, Ifa,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini, jembatan am

Alasan Film "Kucumbu tubuh indahku" tak mungkin diboikot

Para pemain film "Kucumbu Tubuh Indahku" saat menghadiri pemutaran perdana di Jakarta. (ANTARA News/Maria Cicilia Galuh)

Jakarta (ANTARA) - Produser film "Kucumbu Tubuh Indahku" yakin bahwa filmnya tidak akan menghadapi boikot karena film ini tidak secara khusus membahas mengenai LGBT, tetapi lebih mengupas mengenai manusia itu sendiri.

Sebagai produser, Ifa sudah mengetahui dan mempertimbangkan risiko yang akan didapat. Namun, sutradara "Sang Penari" ini yakin jika filmnya jauh dari hal-hal yang bersifat vulgar.

"Yang paling penting tahu betul apa alasan kita menyampaikan film seperti ini, bahwa yang kita omongin ya manusia itu sendiri, itu yang justru kalau misalnya film ini ditonton seharusnya enggak ada kekhawatiran ini sama sekali," kata Ifa dalam kunjungan media promosi film "Kucumbu Tubuh Indahku" di Kantor Berita Antara di Jakarta, Selasa.

"Karena filmnya enggak dengan vulgar ngomongin itu, bukan mencari kontroversi, memang yang kita omongin bener-bener manusia, pondasi sesuatu yang basic dalam tubuh manusia. Kalau emang menonton filmnya, kekhawatiran itu pasti enggak ada karena jelas sekali kekuatan film ini ada di mana," lanjutnya.

Ifa dan seluruh timnya berkomitmen membuat film untuk dilihat oleh banyak orang sehingga mereka tidak mungkin membuat tontonan yang tanpa pesan.

"Salah satu tanggung jawab saya adalah mempertemukan film ini dengan penonton. Salah satu platform yang paling bisa untuk menyampaikan itu adalah bioskop konvensional, coba ke lembaga paling formal LSF (Lembaga Sensor Film), setelah enggak ada masalah, enggak ada alasan lain. Jadi saya punya dasar kuat kenapa film ini harus ditonton," jelas menantu Garin Nugroho itu.

Bagi Ifa, "Kucumbu Tubuh Indahku" adalah film yang berbicara soal kemanusiaan. Sebab apa yang dialami oleh tokoh Juno dalam film tersebut juga dirasakan orang lain.

"Yang paling penting, yang harus kita pilah adalah tentang kemanusiaan, humanisme kita gimana, karakter apa pun yang membentuk diri kita dari perjalanan sejak lahir dan setiap orang punya pengalaman masing-masing," ujarnya.

Ifa menambahkan,"Saya pikir semua orang mengalami itu, film ini hanya satu contoh kecil dan ini bukan film biografi yang hanya lihat hidup Rianto, senangnya Rianto bersedia kisahnya difilmkan."

"Kucumbu Tubuh Indahku" terinspirasi dari kisah hidup Rianto, seorang penari Lengger yang memiliki sifat maskulin dan feminim dalam satu tubuh. Film tersebut akan tayang di bioskop mulai 18 April 2019.