Polda Sumsel kawal pendistribusian logistik ke PPS

id pemilu,logistik, pendistribusian logistik pemilu, pendistribusian logistik, pilpres, pemilu serentak,polda sumsel,logistik pemilu,pengamanan logistik

Polda Sumsel kawal pendistribusian logistik ke PPS

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi (Foto ANTARA News Sumsel/Yudi Abdullah/19)

Palembang (ANTARA) - Jajaran Polda Sumatera Selatan di 17 kabupaten dan kota mulai melakukan pengawalan pendistribusian logistik Pemilu 17 April 2019 ke kelurahan dan desa atau tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Sejak Kamis (11/4) anggota telah melakukan pengawalan distribusi logistik Pemilu mulai dari gudang KPU kabupaten/kota ke wilayah kecamatan, setelah tingkat PPS pengawalan distribusi logistik akan dilanjutkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kawasan permukiman penduduk," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi di Palembang, Senin.

Melalui pengawalan tersebut diharapkan kegiatan pendistribusian surat suara, kotak dan bilik suara serta logistik pendukung pelaksanaan Pemilu lainnya berjalan sesuai dengan rencana dan bisa dicegah timbulnya gangguan yang dapat menghambat pelaksanaan pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu.

Jajaran Polda Sumsel berupaya secara maksimal mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) mulai dari proses persiapan dan pendistribusian logistik Pemilu, masa kampanye, masa tenang, hari pemungutan suara, proses penghitungan suara, penetapan dan pelantikan pemenang Pemilu.

Khusus pengamanan pada saat berlangsungnya pemungutan suara dan penghitungan suara, pihaknya menetapkan pengamanan tergantung pada kondisi kerawanan di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Kami menempatkan personel di TPS berdasarkan tingkat kerawanan atau mudah menjadi sasaran gangguan Kamtibmas," ujarnya.

Untuk mengamankan 25 ribu TPS di Sumsel pada Pemilu serentak pemilihan anggota legislatif dan presiden/wapres, disiagakan 11 ribu personel gabungan Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya,

Pengamanan di TPS yang tergolong aman dilakukan pola pengamanan 10 TPS diawasi dua anggota Polri, kurang rawan empat TPS diawasi dua anggota Polri, sedangkan pengamanan satu TPS rawan ditempatkan satu polisi dan dua anggota Linmas, serta satu TPS sangat rawan disiagakan dua polisi dan dua Linmas.

Dengan pengamanan secara maksimal diharapkan masyarakat merasa aman dan nyaman datang ke TPS pada 17 April untuk menyalurkan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani, dan pesta demokrasi rakyat itu bisa menghasilkan wakil rakyat dan pimpinan nasional yang diharapkan mayoritas masyarakat, kata Kombes Supriadi.