Mahfud MD: milenial rugi kalau tidak memilih

id mahfud md,melineal,pemilu 2019,pilpres 2019,pemilih,mantan ketua mk

Mahfud MD: milenial rugi kalau tidak memilih

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) memberikan pandangannya bersama perwakilan generasi millenial Arie Kriting (kiri) dan Inaya Wahid (tengah) pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin (15/4/2019). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai generasi muda atau milenial akan rugi kalau tidak menggunakan hak memilihnya di Pemilu 2019 karena jangan sampai sembarangan orang menjadi perwakilan dan pemimpin masyarakat.

"Para milenial kalau tidak memilih akan rugi karena sembarangan orang akan masuk dalam legislatif sehingga kita harus pro-aktif," kata Mahfud MD dalam acara diskusi "Bincang Milenial Bersama Mahfud MD", di Jakarta, Senin.

Dia menilai milenial sebagai warga negara memiliki tanggung jawab karena tidak bisa menghindari dari keputusan negara yang direpresentasikan dari orang-orang yang dipilih melalui Pemilu.

Menurut dia, calon yang dipilih akan menentukan negara sehingga milenial harus memilih orang yang sesuai dengan pemikirannya.

"Memilih itu penting untuk negara. Mari memilih untuk menentukan siapa wakil dan pemimpin kita," ujarnya.

Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menilai milenial tidak bertanggung jawab ketika tidak memilih karena dianggap tidak ada yang bagus untuk dipilih.

Menurut dia, kebanyakan masyarakat yang tidak mau memilih karena terlalu idealis bahwa nanti yang terpilih adalah orang tidak baik maka lebih baik memilih untuk memperkecil yang tidak baik menjadi wakil rakyat.

"Kita bersyukur punya negara yang merdeka karena bisa menentukan pemimpin kita sendiri. Tiap warga negara khususnya milenial bertanggung jawab tentukan siapa pemimpin dan wakilnya yang akan tentukan marwah negara," katanya.

Mahfud menilai saat ini muncul kesadaran politik yang meningkat dari para warga negara karena memikirkan negara bukan hanya dengan bergabung dalam partai politik namun dengan ikut memikirkan kondisi negara.