31.955 peserta ikuti UTBK Perguruan Tinggi Negeri di Palembang

Palembang (ANTARA) - Sebanyak 31.955 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Perguruan Tinggi Negeri yang terpusat di Universitas Sriwijaya Kota Palembang yang berlangsung 13 April - 26 Mei 2019.

"Ujian dibagi 20 sesi diadakan setiap sabtu dan minggu, satu hari 2 sesi, setiap sesi diikuti 1.855 peserta," kata Ketua Panitia Pusat UTBK Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Unsri Prof. Zainuddin Nawawi saat memantau di Gedung Pusat Pelayanan Jasa Ketenagakerjaan (PPJK) Unsri, Sabtu.

Peserta UTBK tersebar di 14 lokasi yakni Gedung Fakuktas Kedokteran Unsri, UIN Raden Fatah Palembang, SMK PGRI 1, SMKN 2 Palembang, SMA Xaverius 1 Palembang, SMA Muhammadiyah 1 Palembang, SMAN 17 Palembang, SMAN 10 Palembang, SMKN 5 Palembang, SMKN 3 Palembang, SMAN 6 Palembang, SMAN 1 Palembang, SMKN 4 Palembang dan SMAN 11 Palembang.

Banyaknya peserta di tiap lokasi tidak sama, tergantung dari kelengkapan fasilitas komputer masing-masing lokasi, daya tampung peserta terbanyak ada di SMKN 2 Palembang yang menyediakan 9 ruangan.

Ujian sesi pertama dimulai pukul 07.30 - 11.45 WIB dan sesi dua pukul 12.30 - 16.45 WIB, peserta wajib masuk ruangan dan memverifikasi data 30 menit sebelum ujian dimulai.

Bagi peserta yang terlambat, pengawas memberi waktu paling lambat 30 menit setelah peserta lain masuk ruangan, barang-barang peserta seperti jam tangan, telepon genggam bahkan pena dilarang masuk ke ruang ujian.

Materi yang diujikan pada UTBK merupakan tes kemampuan skolastik, yakni tes kemampuan akademik berupa tes membaca narasi, menulis, matematika, sains, sejarah, dan bahasa asing.

"Hasil UTBK diumumkan 8 hari setelah peserta mengikuti ujian, nanti akan keluar nilainya, tidak ada pernyataan lulus atau tidak lulus," jelas Prof. Zainuddin.

Nilai hasil UTBK menjadi syarat calon mahasiswa bisa mendaftar SBMPTN dan memilih jurusan yang sesuai dengan nilai hasil UTBK, karena kelulusan SBMPTN ikut ditentukan dari nilai UTBK.

Sementara salah seorang peserta UTBK M. Nurrohim saat ditemui usai ujian, mengatakan tidak ada kendala apapun saat dirinya mengerjakan soal-soal, semua berlangsung sesuai harapan.

"Soal-soal yang diujikan tidak terlalu sulit tapi tidak juga mudah, bagi saya bukan mengenai materi soalnya saja, tetapi sistem komputerisasinya yang penting, artinya hasilnya nanti benar-benar transparan," demikian M. Nurrohim.