Palembang (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim memaparkan kiat sukses menjalankan program smart city pada Rapat Koordinasi Forum Staf Ahli Kepala Daerah Seluruh Indonesia (Forsakada) di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu.
Erwin di hadapan sekitar 300 orang staf ahli dari seluruh Indonesia mengatakan para staf ahli sejatinya dapat menjadikan program smart city itu sukses asalkan konsisten untuk mengoptimalisasikan pelayanan publik.
"Smart city ini untuk memudahkan dalam pemberian layanan dasar bagi masyarakat, semakin mudah ini diakses maka ini menjadi indikator kesuksesannya," kata dia.
Ia menjelaskan, caranya dengan mengintegrasikan layanan bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya sehingga masyarakat dapat memperolehnya dengan mudah, cepat, akurat, dan murah.
"Salah satu indikator smart city ini yakni termanfaatkannya teknologi informatika secara maksimal. Yakni bagaimana penggunaan layanan publik berbasis E-KTP bisa berdasarkan by name, by address, dan by NIK," kata Ketua Asosiasi LPPL Radio-TV Indonesia.
Menurutnya, jika sudah terintegrasi maka semua informasi yang disampaikan dapat ditelusuri melalui satu aplikasi saja, baik dalam hal publikasi informasi maupun telaah kritis terhadap pembangunan yang sedang berjalan.
Erwin pun berbagi pengalaman ke para staf ahli ini bahwa sejatinya program smart city bisa diselenggarakan tanpa menggunakan anggaran pemerintah karena dapat melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan.
"Kita dapat memberi kontribusi pada pemerintah melalui program itu, bahkan mungkin dapat menjadi salah satu sumber PAD," kata dia.
Kadiskominfo paparkan kiat sukses bangun smart city
Kadiskominfo Banyuasin, Sumatera Selatan, Erwin Ibrahim menerima cenderamata setelah menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Forum Staf Ahli Kepala Daerah Seluruh Indonesia (Forsakada) di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu. (Humas Banyuasin)
