Pemkab Banyuasin bangun menara jaringan BTS di 280 desa

id Erwin Ibrahim,aringan Base Transceiver Stasion,menara BTS,lumbung pangan Indonesia,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, a

Pemkab Banyuasin bangun menara jaringan BTS di 280 desa

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (30/3) (Antara News Sumsel/Aziz Munajar/19)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, akan membangun menara jaringan Base Transceiver Stasion (BTS) di 280 desa untuk menunjang terwujudnya konsep "kabupaten cerdas".

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim di Palembang, Sabtu, mengatakan pembangunan menara BTS tersebut sesuai kerja sama Pemkab Banyuasin dengan beberapa pihak swasta beberapa waktu lalu.

"Pengerjaannya bertahap, kami dahulukan untuk desa yang penduduknya banyak seperti di perbatasan Kota Palembang," ujar Erwin Ibrahim.

Menurutnya, nilai investasi pembangunan menara tersebut mencapai Rp140 miliar, dikerjakan secara konsorsium dan tidak melibatkan APBD Pemkab Banyuasin.

Ia menerangkan dengan banyaknya menara jaringan maka otomatis mempermudah masyarakat dalam akses informasi, tak hanya itu masyarakat juga bisa melakukan kegiatan ekonomi berbasis internet secara luas.

Apalagi Kabupaten Banyuasin sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia dengan 1,8 juta ton produksi beras per tahunnya, capaian tersebut harus dimaksimalkan dengan konsep "smart city" yang mudah, murah dan cerdas, seperti penjualan produk pertanian.

"Di Banyuasin sudah ada semacam market place lokal yang menjual produk hasil pertanian, lokal ke lokal ibaratnya, pemerintah tentu mendorong hal semacam itu agar tower tidak sebatas penyedia jaringan seluler saja," jelas Erwin Ibrahim.

Adanya tower-tower itu diklaim sangat menunjang program smart city atau 'kabupaten cerdas', salah satunya inovasi pemilihan kepala desa secara elektronik (e-voting) yang dinilai lebih efisiensi anggaran dan waktu serta telah diakui baik secara nasional.

"Tahun depan kami akan e-votting lagi di 60 desa, seterusnya kami gunakan e-votting untuk pilkades," kata Erwin Ibrahim.

Selain investasi telekomunikasi, ia menyebut sudah terjalin juga investasi kerjasama untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dan pengelolaan air bersih berteknologi Jepang.

Sejauh ini Erwin mengamati respon masyarakat Kabupaten Banyuasin sangat antusias terhadap konsep 'kabupaten cerdas', bahkan ide-ide inovasi banyak datang dari masyarakat, hal ini menjadi poin penting dalam menjalankan smart city.