Kupang (ANTARA) - Anggota DPD asal Provinsi Nusa Tenggara Timur, Andre Garu minta kepada Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian diminta mengungkap secara tuntas terhadap jaringan internasional penyeludup bayi Komodo guna menyelamatkan sektor pariwisata sebagai tulang pungung ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Taman Nasional Komodo memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat Manggarai Barat, apabila habitat Komodo terus berkurang maka dapat berdampak pada ekonomi masyarakat daerah itu," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI Andre Garu ketika dihubungi Antara di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan pembangunan ekonomi masyarakat di kabupaten ujung barat Pulau Flores itu berkembang pesat karena destinasi wisata Komodo yang banyak dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Pembangunan ekonomi di Manggarai Barat berkembang pesat karena destinasi wisata Komodo. Apabila binatang Komodo berkurang maka pembangunan ekonomi di daerah itu ikut terganggu," kata Andre.
Andre mengapresiasi langkah cepat Kepolisian di Polda Jawa Timur yang berhasil menggagalkan pengiriman Komodo keluar negeri dan mengungkap para pelaku penyelundupan bayi Komodo.
"Kapolri perlu mengusut jaringan internasional yang ikut terlibat dibalik kasus penyelundupan bayi Komodo serta menghukum para pelaku seberat-beratnya," tegas Andre.
Menurut politisi partai Hanura ini, destinasi wisata Komodo memiliki kontribusi yang besar terhadap pendapatan negara melalui pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sekitar Rp32 miliar/tahun.
"Maraknya kasus pencurian bayi Komodo ikut berdampak negatif terhadap pembangunan pariwsiata di NTT sehingga perlu dihentikan berbagai tindakan kriminal di Komodo guna menyelamatkan sektor pariwisata," tegas Andre.
Ia mengatakan Balai TNK sebagai pengelola Taman Nasional Wisata Komodo dianggap lemah dalam melakukan pengawasan terhadap kawasan TNK yang marak dengan kasus pencurian satwa baik komodo dan rusa serta sapi dalam kawasan yang dilindungi itu.
Ia juga mendorong Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menindak tegas terhadap aparat di Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo yang dianggap lalai dalam melaksanakan tugas pengawasan di kawasan wisata internasional itu.
Untuk diketahui dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Polda Jatim, terungkap para tersangka mengaku sudah melakukan aksi jual beli bayi Komodo sejak 2016-2019 dengan jumlah komodo yang telah dijual mencapai 41 ekor.
Berita Terkait
Karena malu SN nekat bunuh dan buang bayinya ke aliran sungai
Kamis, 28 Maret 2024 9:12 Wib
Enam bayi di Gaza utara meninggal akibat kurang gizi
Kamis, 29 Februari 2024 13:41 Wib
Kak Seto: perdagangan bayi di Jakbar itu fenomena gunung es
Sabtu, 24 Februari 2024 11:34 Wib
Dianggap tak wajar, makam bayi yang meninggal di panti asuhan dibongkar
Senin, 12 Februari 2024 16:40 Wib
Ibu hamil kurang dari 21 tahun kepala bayinya berisiko terjepit
Rabu, 7 Februari 2024 16:08 Wib
Polisi tangkap seorang ibu kandung buang bayi ke sungai
Jumat, 2 Februari 2024 14:23 Wib
Pakar tak anjurkan penambahan bumbu pada MPASI yang dikonsumsi bayi
Jumat, 2 Februari 2024 11:51 Wib
Ahli Gizi kemukakan Six Pas sebagai metode pemberian MPASI
Kamis, 1 Februari 2024 15:06 Wib