KPU Sumsel identifikasi kemungkinan masalah Pemilu
Palembang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan mengidentifikasi kemungkinan masalah yang bakal terjadi selama pelaksanaan Pemilu 2019 dengan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh anggota KPU di tingkat kabupaten/kota.
Ketua KPU Provinsi Sumatera Selatan Kelly Mariana di Palembang, Rabu, mengatakan identifikasi perselisihan Pemilu 2019 ini juga memprediksi apa saja kemungkinan persengketaan pasca penghitungan suara.
"Kami akan terus menggelar rapat koordinasi dengan KPU kabupaten/kota hingga tiga minggu ke depan hingga hari pencoblosan terkait identifikasi masalah," kata dia.
Ia mengatakan identifikasi tersebut melibatkan seluruh KPU kota/kabupaten di Sumsel, masing-masing perwakilan menyampaikan jenis-jenis permasalahan yang diperkirakan muncul.
Melalui prediksi ini, Kelly mengharapkan para pelaksana pemilu di kabupaten/kota dapat mengantisipasi sehingga persoalan ini tidak muncul saat hari pelaksanaan Pemilu 2019, 17 April mendatang.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman di Pilkada Serentak diketahui kebanyakan perselisihan muncul berkaitan dengan hasil penghitungan surat suara.
Kemungkinan adanya gugatan dari para caleg-caleg yang menyengketakan hasil penghitungan dengan beragam soal, misalnya kekurangan logistik atau indikasi kecurangan lainnya mengingat kontestasi calon legislatif (caleg) mengharuskan antarcaleg bersaing dalam partai sendiri.
Untuk itu, KPU Sumsel berusaha meminimalisir itu semua kemungkinan tersebut, mulai dari menyortir surat suara hingga penekanan kepada petugas-petugas di lapangan agar bekerja sesuai aturan serta kode etik.
Terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sumsel, ia mengklaim sudah lebih teratur dan bersih setelah beberapa kali melewati tahapan pembenahan.
"Akhir bulan ini DPT final akan ditutup dan segera keluar angka totalnya, dibanding pilkada serentak kemarin tentu saja Pemilu 2019 akan lebih baik," tambah Kelly.
Ketua KPU Provinsi Sumatera Selatan Kelly Mariana di Palembang, Rabu, mengatakan identifikasi perselisihan Pemilu 2019 ini juga memprediksi apa saja kemungkinan persengketaan pasca penghitungan suara.
"Kami akan terus menggelar rapat koordinasi dengan KPU kabupaten/kota hingga tiga minggu ke depan hingga hari pencoblosan terkait identifikasi masalah," kata dia.
Ia mengatakan identifikasi tersebut melibatkan seluruh KPU kota/kabupaten di Sumsel, masing-masing perwakilan menyampaikan jenis-jenis permasalahan yang diperkirakan muncul.
Melalui prediksi ini, Kelly mengharapkan para pelaksana pemilu di kabupaten/kota dapat mengantisipasi sehingga persoalan ini tidak muncul saat hari pelaksanaan Pemilu 2019, 17 April mendatang.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman di Pilkada Serentak diketahui kebanyakan perselisihan muncul berkaitan dengan hasil penghitungan surat suara.
Kemungkinan adanya gugatan dari para caleg-caleg yang menyengketakan hasil penghitungan dengan beragam soal, misalnya kekurangan logistik atau indikasi kecurangan lainnya mengingat kontestasi calon legislatif (caleg) mengharuskan antarcaleg bersaing dalam partai sendiri.
Untuk itu, KPU Sumsel berusaha meminimalisir itu semua kemungkinan tersebut, mulai dari menyortir surat suara hingga penekanan kepada petugas-petugas di lapangan agar bekerja sesuai aturan serta kode etik.
Terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sumsel, ia mengklaim sudah lebih teratur dan bersih setelah beberapa kali melewati tahapan pembenahan.
"Akhir bulan ini DPT final akan ditutup dan segera keluar angka totalnya, dibanding pilkada serentak kemarin tentu saja Pemilu 2019 akan lebih baik," tambah Kelly.