BMKG: Palembang di prakirakan intensitas curah hujan meningkat

id hujan di palembang,prakiraan cuaca palembang,cuaca palembang,intensitas curah hujan,Kasi Observas dan Informasi Stasiun Klimatologi Palembang, Nandang

BMKG: Palembang di prakirakan intensitas curah hujan meningkat

Petugas BMKG memeriksa alat pengukur suhu untuk mengetahui peningkatan suhu beberapa hari terakhir. (Istimewa)

Palembang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang memprakirakan intensitas curah hujan di wilayah provinsi Sumatera Selatan(Sumsel) pada penghujung Maret 2019 ini meningkat.

Menghadapi peningkatan curah hujan, masyarakat yang berada di daerah rawan banjir seperti kota Palembang, kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Lahat, dan Muaraenim dimbau mewaspadai bencana tersebut, kata Kasi Observas dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nandang, di Palembang, Minggu.

Selain bencana banjir, masyarakat yang berada di daerah dataran tinggi diimbau agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor

Beberapa daerah yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.

"Dengan meningkatkan kewaspadaan, masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan tanah longsor itu tidak menjadi korban dampak negatif dari musim hujan itu atau paling tidak dapat meminimalkan jumlah korban jiwa dan harta benda," kata Nandang.

Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca dan analisis data lapangan, intensitas curah hujan pada Maret 2019 diprakirakan hingga 400 milimeter lebih.

"Hujan yang diprakirakan mengguyur wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu berpeluang terjadi pada sore dan malam hari," ujar Nandang.

Sedangkan,  Kepala Dinas Sosial Sumsel,  Rasyidin Hasan mengatakan melihat musim hujan segera memasuki puncaknya, sekarang ini telah disiapkan stok bantuan berbagai bahan makanan sebagai langkah penanggulangan dini terhadap korban bencana.

Sesuai dengan ketentuan, saat ini di setiap kabupaten dan kota memiliki stok bantuan untuk korban bencana berupa bahan makanan khusus orang dewasa dan anak-anak, selimut, tenda penampungan sementara, dan peralatan evakuasi.

Selain itu akan terus memfasilitasi 1.000 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial Sumsel untuk selalu siaga memberikan bantuan kepada masyarakat terutama pada daerah yang dipetakan rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.