Bupati Muba bahas pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Belanda

id sawit,kelapa sawit,cpo,Dodi reza, bupati muba, musi banyuasin, produk berkelanjutan, lingkungan

Bupati Muba bahas pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Belanda

Dokumen - Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex menjadi keynote speaker pada Seminar Teknis Kelapa Sawit di Palembang, Rabu (13/2). (Antara News Sumsel/19/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA) - Bupati Musi Banyuasin,  Sumatera Selatan, Dodi Reza Alex memenuhi undangan Lembaga Sosial Masyarakat internasional "The Sustainable Trade Initiative" (IDH) membahas pembangunan komoditas perkebunan sawit berkelanjutan di Utrecht, Belanda, 22-24 Maret 2019.

Dodi yang dihubungi dari Palembang, Minggu, mengatakan dalam kesempatan itu, kedua belah pihak membahas mengenai program "Verified Source Area" (VSA) di Musi Banyuasin bersama Program Director Daan Wensing dan Senior Commodity Trade Specialist Willem Klaassens.

Ia mengatakan VSA merupakan sistem yang memastikan semua komoditas kelapa sawit dan karet dari Muba terverifikasi sehingga dapat menangkal kampanye hitam terkait isu deforestasi yang sering dimunculkan negara-negara Eropa terhadap produk Indonesia.

Seperti diketahui, industri sawit nasional terusik atas penolakan Uni Eropa terhadap komoditas ini. Masyarakat benua biru menuding produk minyak nabati dari olahan sawit tidak ramah lingkungan dan bertentangan dengan konsep lingkungan berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia mesti terus mempromosikan dan memfasilitasi pertumbuhan sektor sawit karena menyangkut penghidupan petani. Fokusnya adalah sawit yang diproduksi, diolah, dan diekspor adalah sawit yang berkelanjutan.

Untuk itu, katanya, dalam metode VSA yang akan diterapkan di Muba ini, ribuan hektare lahan sawit akan diverifikasi guna memastikan area yang digunakan tidak memasuki kawasan hutan lindung.

"Upaya menerapkan metode VSA ini merupakan bagian dari komitmen Kabupaten Musi Banyuasin untuk mengimplementasikan pembangunan sawit berkelanjutan," kata dia.

Pada momen itu, Dodi juga menginformasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menjalankan program peremajaan sawit terhadap 7.500 hektare lahan yang menjadi proyek percontohan di Indonesia pada 2017 karena menyasar petani swadaya.

Pada 2019, program peremajaan sawit itu terus berlanjut dengan mendapatkan alokasi tambahan yakni seluas 5.000 hektare.

Program perkebunan berkelanjutan ini juga diwujudkan Muba dengan mendorong pengelolaan inti kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati atau biofuel untuk mengurangi penggunaan energi fosil dengan membuat nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).