Kementan dan Sumsel maksimalkan ekspor komoditas unggulan

id ekspor

Kementan dan Sumsel maksimalkan ekspor komoditas unggulan

Gubernur Sumsel Herman Deru dan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Ali Jamil saat pelepasan komoditas ekspor pertanian (ANTARA News Sumsel/Susilawati)

Palembang (ANTARA) - Kementerian Pertanian dan Sumatera Selatan mengencarkan untuk mengekspor tiga komoditas unggulan Sumsel yaitu karet, kelapa bulat dan kopi.

Kementerian Pertanian memasukan tiga komoditas unggulan ke dalam fokus pembangunan pertanian di Sumsel yakni masing-masing adalah karet, kelapa bulat dan kopi, kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Ali Jamil saat pelepasan komoditas ekspor pertanian dan penyerahan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosaniatary Certificate, PS sebagai persyaratan ekspor negara mitra dagang di Palembang, Jumat.

Menurut dia, hal ini sejalan dengan instruksi presiden, untuk menggenjot ekspor non migas guna meraup devisa negara.

Petugas karantina pertanian melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik, memastikan komoditas pertanian tersebut bebas hama dan penyakit. Jika ditemukan adanya investasi hama, maka dilakukan tindakan karantina seperti fumigasi atau tindakan karantina lainnya guna mengeliminasi hama tersebut. Hal ini agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.

"Kami berkomitmen lakukan percepatan layanan ekspor komoditas pertanian, tujuannya agar para petani dan pelaku usaha bisa mendapat nilai tambah yang proporsional, selain menjadi masukan devisa bagi negara," katanya.

Sementara Kepala Karantina Pertanian Palembang, Bambang Hesti Susilo mengatakan, jumlah komoditas yang diekspor masing-masing adalah karet berjumlah 1.108  ton dengan nilai Rp21,6 miliar dengan tujuan Jepang dan Finlandia. Kemudiaan, komoditas  kelapa sebanyak 500 ton dengan nilai Rp1,3 miliar dengan tujuan ke Cina dan komoditas kopi sebanyak 210 ton dengan nilai Rp4,2 miliar dengan tujuan ke Inggris.

Berdasarkan data sistem aplikasi Perkarantinaan, pada tahun 2018 tercatat ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Sumatera Selatan berupa karet sebanyak 249.000 ton dengan nilai  Rp3,9 triliun, kelapa bulat sebanyak 129.001 ton dengan nilai Rp245,1 miliar dan kopi sebanyak 2.195  ton dengan nilai Rp39,5 miliar.

Sementara Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak, khususnya Kementerian Pertanian yang telah melakukan upaya khusus terhadap komoditas unggulan di wilayah kerjanya.
 
Pelepasan ekspor adalah momentum untuk menguatkan komitmen semua dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari hulu ke hilir. Pelepasan ekspor komoditas pertanian dari Sumatera Selatan diharapkan menjadi titik tolak bagi kita semua untuk senantiasa peduli terhadap peningkatan kesejahteraan petani yang merupakan faktor penting dalam upaya  untuk peningkatan ekspor komoditas pertanian, ujarnya.  

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan PC kepada masing-masing eksportir yakni PT Surya Indo Cocos, PT Hevea Muara Klingi, dan PT Budi Wahana, atas nama Kementerian Pertanian, Kepala Barantan juga menyerakan aplikasi peta komoditas pertanian unggulan ekspor bagi Provinsi Sumatera Selatan kepada Gubernur.