Martapura, OKU Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengenjot kinerja pertanian organik dengan cara menambah luas lahan tanam dan jaringan pemasaran.
Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Kholid Mawardi di Martapura, Kamis, mengatakan, upaya ini dilakukan karena permintaan beras organik diperkirakan akan terus meningkat di masa datang.
"Saat ini luas lahan padi organik mencapai 100 ribu hektare, kami berharap pada tahun ini akan bertambah cukup signifikan," kata Kholid usai kegiatan panen raya di Desa Pahang Asri, Kecamatan BP Peliung, OKU Timur pada lahan seluas 2 hektare.
Ia mengatakan pertanian organik akan semakin menjanjikan di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Oleh karena itu, arah pengembangan pertanian di OKU Timur pada pengembangan padi organik. Petani, salah satunya, akan didorong menggunakan pupuk kandang untuk memacu tingkat kesuburan tanah.
"Ini sebenarnya sama saja dengan turut pembangkitkan sektor perternakan di OKU Timur. Jadi ada dua manfaat sekaligus," kata dia.
Namun, untuk mengajak petani mau mengembangkan pertanian organik, menurut Kholid bukan perkara mudah karena petani sudah terbiasa dengan cara-cara konvensional (penggunaan zat kimia) dalam menggarap sawah.
Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan terhadap petani seperti yang telah dilakukan Pemkab OKU Timur yakni memberikan kesempatan kepada petani untuk studi banding ke daerah lain yang sudah sukses dalam pengembangan sawah organik.
Pemkab juga akan mendorong petani berkerja sama dalam wadah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain itu, pemkab juga membuat tim marketing untuk memasarkan produk serta membuat kemasan yang menarik.
"Target kami, sawah-sawah di OKU Timur yang mengembangkan pertanian organik bisa mendapatkan sertifikat beras organik dari lembaga internasional supaya produk bisa dijual ke luar negeri," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Padi Organik Desa Pahang Asri Suprapto mengatakan luas lahan padi organik di Desa Pahang Asri saat ini seluas 5,9 hektare.
Pada 2018, lahan tersebut sudah mendapatkan sertifikat Inofice (Indonesian Organic Farming Certification) sehingga sangat layak dikembangkan khusus untuk pertanian organik.
"Keuntungan yang didapat memang lebih besar dengan menanam padi organik, namun persoalannya kami kerap kesulitan mendapatkan pupuk kandang," kata dia.
Kabupaten OKU Timur yang menjadi sentra beras di Sumatera Selatan telah mengembangkan seluruh jenis pertanian padi, yakni pertanian secara konvensional yakni menggunakan pupuk kimia, pertanian padi residu yakni mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pertanian organik yakni tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali.
Pengembangan sektor pangan ini terus dilakukan karena Pemkab OKU Timur bertekad membawa warganya sejahtera melalui produk pangan yang dihasilkan. (ADV)
Berita Terkait
OKU Timur luncurkan Pupuk Organik Cair (POC) BioEnos
Jumat, 8 Desember 2023 20:17 Wib
OKU Timur kelola TPA jadi tempat pengolahan pupuk organik
Kamis, 23 November 2023 21:25 Wib
Limbah organik sebagai aset bagi ekonomi sirkular
Kamis, 2 November 2023 8:38 Wib
TPA Martapura menjadi contoh dalam pembuatan pupuk organik
Rabu, 1 November 2023 8:58 Wib
Siswa Bintara coba perlengkapan dan senjata organik Brimob Sumsel
Minggu, 29 Oktober 2023 16:02 Wib
Jamaah Tani Muhammadiyah OKU ikuti pelatihan pertanian organik
Selasa, 10 Oktober 2023 19:47 Wib
Petani Tanjung Raja rasakan manfaat pupuk organik dari Bukit Asam
Selasa, 11 Juli 2023 10:40 Wib
Menteri Pertanian ajarkan kembali ke pupuk organik
Jumat, 23 Juni 2023 23:07 Wib