Palembang (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region II Sumatera Bagian Selatan meningkatkan keselamatan dan keamanan armada distribusi energi di wilayah tersebut.
General Manager MOR II Sumbagsel, Primarini di Palembang, Kamis mengatakan, dalam melakukan distribusi energi, armada mobil tanki (MT) pengangkut bahan bakar minyak dan skid tank LPG Pertamina Marketing Operation Region II Sumatera Bagian Selatan juga merasakan tantangan yang sama, bahkan jarak tempuhnya bisa mencapai 700 kilo meter lebih untuk perjalanan pulang pergi.
Jarak yang jauh menjadi salah satu alasan awak mobil tanki mengalami kelelahan atau fatigue yang berimbas kepada berkurangnya tingkat konsentrasi sehingga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Sebagai perusahaan energi, bisnis Pertamina memiliki resiko yang tinggi, aspek keselamatan kerja selalu menjadi prioritas kami, salah satunya adalah keselamatan mobil tanki dan awaknya sebagai salah satu moda distribusi energi,” katanya.
Salah satu peningkatan yang dilakukan adalah dengan menerapkan pola sewa angkutan kepada PT Elnusa Petrofin dan PT Pertamina Patra Niaga. Dari delapan unit Terminal BBM (TBBM) dan Jobber Tanjung Pandan, masing-masing manajemen armadanya sudah dijalankan baik oleh Elnusa Petrofin dan Patra Niaga, untuk Elnusa di TBBM Pangkal Balam, Pulau Baai, Jambi, dan Kertapati, dan Patra Niaga di TBBM Panjang, Baturaja, Lahat, Lubuk Linggau, dan Jobber Tanjung Pandan.
Salah satu peningkatan yang juga dilakukan adalah melalui sistem Online Delivery Information (ODI) yang saat ini sudah diimplementasikan di seluruh TBBM di wilayah Sumbagsel.
Sistem memonitor pergerakan mobil tanki ini diperuntukkan untuk pihak SPBU yang menunggu kiriman dari TBBM. Selain itu, terdapat juga Sistem Informasi Operasi dan Distribusi (SIOD) yang diperuntukkan untuk Pertamina dan pengelola mobil tanki.
Melalui ODI, SPBU dapat monitor dimanakah mobil tanki yang bertugas mengirimkan BBM ke SPBU mereka setiap saat, mulai dari monitor GPS, monitor kecepatan, identitas pengemudi, dan data mobil tanki seperti kapasitas dan plat kendaraan.
Untuk SIOD, kami sekaligus melakukan pencatatan jam kerja, mulai hari ini kami menguji coba pembatasan jam kerja selama 12 jam per harinya di TBBM Kertapati dan TBBM Ujung Berung Bandung.
Ini adalah bentuk kepedulian dan prioritas kami terhadap keselamatan kerja, Zero Fatality harus bisa dicapai.
Di dalam ODI, Pertamina juga mengenalkan fitur Transport Loss yang saat ini dalam operasionalnya baru dilakukan di TBBM Panjang, Lampung dan TBBM Pulau Baai, Bengkulu.
"Transport Loss ini berfungsi untuk memonitor bahan bakar yang diangkut oleh mobil tanki. Melalui sistem ini kami memastikan pelayanan terbaik, service excellent jumlah bahan bakar yang disalurkan sesuai dengan yang diterima," ujarnya.
Berita Terkait
Pertamina sebut tak ada ketergantungan BBM Timur Tengah
Sabtu, 20 April 2024 7:30 Wib
BPH Migas - Pertamina Sumbagsel cek layanan depot pengisian bahan bakar di Bandara SMB II
Sabtu, 20 April 2024 6:28 Wib
Pertamina Sumbagsel siagakan Satgas RAFI pasca Lebaran
Kamis, 18 April 2024 20:54 Wib
Kebutuhan BBM jenis gasoline di Sumbagsel naik 26 persen
Rabu, 17 April 2024 23:32 Wib
Pertamina EP Field Jambi kelola lapangan Betung Meruo Senami
Minggu, 14 April 2024 12:02 Wib
Saat arus balik, Pertamina Sumbagsel pastikan distribusi BBM lancar
Sabtu, 13 April 2024 22:43 Wib
Kilang Pertamina Plaju pastikan suplai Avtur untuk penuhi aviasi arus balik
Sabtu, 13 April 2024 17:15 Wib
Kisah pekerja Pertamina ikut menjaga ketersediaan energi pada masa Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 4:03 Wib